KORPRI Setjen DPR Gelar Seminar Bertemakan Seksualitas dalam Perspektif Agama & Kesehatan

Plh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Sumariyandono membuka sesi seminar yang diselenggarakan oleh Korps Pegawai Negeri (KORPRI) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI seminar “Seksualitas dalam Perspektif Agama dan Kesehatan,” di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta (20/7/2022). Foto: Runi/Man
Plh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Sumariyandono menilai, seminar terkait seksualitas menjadi hal yang penting guna mencegah segala bentuk penyimpangan seksual. Mengingat, pesatnya informasi saat pada era teknologi kini sulit dibendung.
Hal itu ia sampaikan ketika membuka sesi seminar yang diselenggarakan oleh Korps Pegawai Negeri (KORPRI) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI seminar “Seksualitas dalam Perspektif Agama dan Kesehatan,” di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta (20/7/2022).
“Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan Pancasila, seharusnya Indonesia memiliki angka penyimpangan seksual yang rendah, kalau masyarakat memenuhi ketentuan yang ada. Namun pada kenyataannya, angka penderita HIV di Indonesia cenderung meningkat,” ujar Dono, sapaan akrabnya, ketika diwawancarai Parlementaria usai acara berlangsung.
Di samping itu, dirinya juga mengapresiasi kegiatan seminar ini. Pasalnya, kegiatan tersebut hadir sebagai salah satu fungsi KORPRI, yakni mensejahterakan seluruh anggotanya, dalam hal ini yaitu anggota KORPRI Setjen DPR RI.
“Untuk KORPRI kita harapkan lebih banyak program-program yang tujuannya adalah untuk kesejahteraan KORPRI. Seperti arahan dari Pak Sekjen, yang paling utama adalah bagaimana kita meningkatkan indeks kebahagiaan dari seluruh anggota KORPRI,” ungkap Dono.
Senada dengan itu, Ketua KORPRI Setjen DPR RI Djaka Dwi Winarko menyampaikan hadirnya kegiatan ini mendorong KORPRI untuk mengadakan seminar dengan tema yang lebih spesifik di kemudian hari. Hal itu, lanjutnya, untuk menambah pengetahuan sehingga menjadi langkah preventif menangkal pelonggaran pada nilai sosial, nilai keagamaan, penyimpangan seksual atau lainnya.
“Karena tantangan-tantangan baru, kita juga perlu adanya tambahan pengetahuan baru untuk menghadapi atau mengelola perkembangan tantangan ke depan,” jelas Djaka ditemui setelah seminar selesai.
Turut hadir sebagai narasumber, Dewi Inong yang merupakan dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus aktivis. Dalam seminar tersebut, Dewi memaparkan pengalaman, masukan, penjelasan berbagai penyakit menular seksual serta bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi penyimpangan seksual, terutama dari lingkup terkecil yaitu keluarga.
Dewi berharap agar Indonesia memiliki generasi penerus yang sehat. Turut hadir dalam kegiatan seminar ini Pimpinan Tinggi Pratama, Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) DPR RI, Dharma Wanita Persatuan Sekjen DPR RI, anggota KORPRI Sekjen DPR RI serta partisipan yang hadir melalui virtual meeting. (adi,hal/aha)