Kritisi Kinerja PLN, Hendrik Lawerissa: Sudah Dua Tahun Tidak Ada Perubahan Rasio Elektrifikasi di Maluku

15-06-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lawerissa saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022). Foto: Oji/nvl

 

Anggota Komisi VI DPR RI Hendrik Lawerissa kritisi kinerja PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di Maluku, yang dinilainya dalam dua tahun terakhir ini tidak ada perubahan. Hal ini didasari tidak kunjung naiknya rasio elektrifikasi di Maluku pada angka 80 persen sejak 2019.

 

Demikian diungkapkan Hendrik saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), dan Wakil Direktur PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

 

“Saya mencatat bahwa ternyata ada berapa provinsi yang banyak terdapat  desa-desa 3T (Terluar, Terpencil, dan Tertinggal) itu satu diantaranya adalah Maluku. Dan dari data yang disajikan, rasio elektrifikasi masih 80 persen. Saya dua tahun setengah ada di Komisi VI ini, sejak pertama kali saya di sini, catatan saya menunjukkan bahwa ternyata rasio elektrifikasi di daerah saya itu 80 persen juga. Itu berarti, dapat saya simpulkan dalam dua tahun ini tidak ada perubahan rasio elektrifikasi di Maluku,” kritik Hendrik.

 

Untuk itu, dalam rapat yang membahas mengenai pendalaman Penyertaan Modal Negara (PMN) ini, legislator daerah pemilihan (dapil) Maluku ini meminta jika DPR RI nantinya menyetujui usulan PMN ini, ia berharap agar PT PLN segera menuntaskan target seratus persen rasio elektrifikasi sebagaimana hal tersebut merupakan pengejawantahan dari sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

“Saya tidak tahu, saya percaya pasti ada perubahan, Saya tidak tahu apakah mungkin data ini belum dimutakhirkan, belum update atau gimana tapi saya minta kalau nanti DPR RI, kami menyetujui usulan PMN PLN, saya minta kearifan dari jajaran Direksi PLN untuk tolong perhatikan daerah-daerah 3T itu. Bukan hanya sekadar dalam lembaran-lembaran presentasi, tapi itu konkret saya memantau betul perkembangan elektrifikasi daerah saya di Maluku,” jelas politisi Partai Gerindra ini.

 

Diketahui dalam hasil kesimpulan RDP, Komisi VI DPR RI menerima dan memahami penjelasan dari Direktur Utama PT PLN Persero dan untuk selanjutnya akan mendalami usulan PMN tunai Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp10 triliun untuk mendanai pengembangan infrastruktur kelistrikan di seluruh penjuru nusantara menuju Keadilan keadilan sosial dan kemandirian energi. (we/sf)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...