Tinjau ‘Modern Rice Milling Plant’, Komisi VI Cek Kebutuhan Pangan Selama Ramadan dan Idulfitri

07-04-2022 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI DPR RI meninjau pengoperasian MRMP. Foto : Aisyah/mr

 

Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI meninjau sentra penggilingan Padi Bulog di Kecamatan Tambakdahan, Subang, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan, dalam kunjungan ini ada dua poin penting yang menjadi perhatian. Poin pertama yakni terkait alur distribusi bahan pangan yang terganggu akibat perdagangan internasional, serta poin kedua yakni ketersediaan stok kebutuhan pangan dan harga pangan yang selalu naik saat Ramadan dan menjelang Idulfitri.

 

“Hari ini kita melihat hasil (alokasi anggaran) Rp2 triliun untuk hal-hal yang terkait dengan penyertaan modal negara (kepada Bulog). Yang  menjadi salah satu program dari Rp2 triliun itu adalah menjadikan Bulog menjadi satu perusahaan yang modern dalam sistem pengadaan beras. Yang kita harapkan dengan adanya Modern Rice Milling Plant (MRMP) ini, Bulog tidak lagi punya alasan menampung gabah dari para tengkulak, tapi bisa memasok dari petani,” katanya usai memimpin Tim Kunspek Komisi VI DPR RI meninjau pengoperasian MRMP.

 

Politisi PDI-Perjuangan itu mengatakan, setiap beroperasinya MRMP dapat menghasilkan beras 60 ton per harinya atau 6 ton per jam. Bima berharap dengan perubahan sistem perusahaan Bulog menjadi sistem yang modern dapat menyangga kebutuhan pangan nansional khususnya untuk komoditas beras, kedelai dan jagung.

 

“Dulu kelihatan gudang itu kumuh, bahkan gabah kering panen ke kering giling hanya ditumpuk. Namun sekarang prosesnya relatif tidak memakan tempat yang begitu besar dan bisa digunakan sebagai suatu proses produksi beras. Sehingga Bulog tidak hanya bisa menjamin sebagai Public  Service Obligation (PSO), tetapi juga bisa berfungsi sebagai perusahaan modern yang berorientasi pada profit,” apresiasi Aria Bima.

 

Perlu diketahui, MRMP di Subang dilengkapi fasilitas dryer atau pengering serta silo. Setiap MRMP dilengkapi tiga silo, setiap silo menampung 2.000 ton. Maka satu MRMP akan memiliki 6.000 ton kapasitas penyimpanan gabah. “Bulog dulu tidak bisa menjadi penampung gabah karena sistem belum memenuhi prasyarat. Namun sekarang Bulog mampu memutus mata rantai pasok dalam menyerap gabah petani,” tandas Aria Bima. (ais/sf)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...