Komisi VI Dukung Layanan Telemedisin Dapat Diakses Seluruh Lapisan Masyarakat

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan sejumlah stakeholder layanan telemedisin Indonesia, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2022). Foto: Oji/nvl
Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi hadirnya layanan kesehatan jarak jauh (telemedisin) bagi masyarakat di tengah lonjakan kasus Covid-19. Menurutnya, pemanfaatan telemedicine merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk tetap berobat dan memeriksakan diri di masa pandemi saat ini.
“Kami di Komisi VI mengapresiasi kehadiran perusahaan-perusahaan telemedisin ini dalam rangka membantu masyarakat mendapatkan layanan kesehatan secara online," ungkap Andre dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan sejumlah stakeholder layanan telemedisin Indonesia, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (7/2/2022).
Rapat itu membahas kesiapan layanan telemedisin menghadapi ancaman kenaikan covid-19 Varian Omicron. Hadir dalam rapat, Direktur PT Alodokter Teknologi Solusi, Managing Director PT Good Dokter Teknologi Indonesia, Chief Executive Officer PT Media Dokter Investama, Chief Executive Officer PT Media Komunika Teknologi dan Direktur PT Sehat Harsana Emedika.
Andre menuturkan, banyak masyarakat membutuhkan layanan kesehatan namun terganggu karena keterbatasan rumah sakit akibat lonjakan pasien Covid-19. “Layanan telemedisin ini memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan layanan kesehatan," kata politisi Partai Gerindra ini.
Andre mengakui penggunaan teknologi telemedisin dapat mempermudah pasien. Namun, dia juga mempertanyakan efektivitas dokter dalam mendiagnosis penyakit yang dikeluhkan pasien. Mengingat, pasien dan dokter berdiskusi melalui applikasi atau situs web tanpa bertatap muka. "Kita juga memberikan beberapa masukan bagaimana meminimalisir salah diagnosis, karena komunikasi melalui chatting, tidak ada komunikasi secara virtual seperti zoom, itu juga jadi pertanyaan kami," sambungnya.
Mengenai ketersediaan obat, Andre meminta dukungan BUMN Farmasi untuk memastikan ketersediaan obat-obatan memadai, khususnya bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri. "Terkait dengan keluhan obat langka, kami meminta seluruh telemedisin untuk memastikan ketersediaan pelayanan dokter dan obat 24 jam 7 hari seminggu," tutup Andre.
Sementara itu, Anggota Komisi VI DPR RI Daeng Muhammad berharap informasi layanan telemedicine dapat disosialisasikan dan disebarluaskan, sehingga pelayanan telemedisin dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, belum semua elemen masyarakat memahami konsep telemedisin ini.
"Saya yakin betul, karena saya lahir di pedesaan dan ketika saya bertanya kepada teman-teman di pedesaan, nyaris jarang yang ada menggunakan aplikasi ini. Mungkin, saran ke teman-teman telemedis diintensifkan sosialisasi ke masyarakat, supaya masyarakat kalangan bawah pun memahami ini," kata politisi PAN itu.
Daeng menambahkan, kalau penggunaan teknologi digital seperti handphone dan internet sudah lazim di masyarakat pedesaan. Hanya saja butuh pengenalan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan jarak jauh. "Harapan saya ke depan, ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kita, dan masyarakat semakin modern, sehingga pandemi ini membawa transformasi cara berpikir masyarakat kita," tandasnya. (ann/sf)