Peningkatan Produksi Alumunium Perlukan Kerja Sama Antar BUMN

06-02-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Kading saat meninjau langsung alur produksi alumuniun di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) di Batu Bara, Sumatera Utara, Sabtu (6/2/2022). Foto: Bianca/Man

 

Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Kadir Kading mengatakan agar Indonesia bisa merdeka dari impor alumunium, maka diperlukan peningkatan produksi alumuniun dalam negeri.  Pasalnya, menurut Abdul Kadir, potensi bauksit di Indonesia sangat besar yakni nomor enam se dunia sebenarnya mengartikan bahwa Indonesia mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa harus impor. 

 

"Potensi bauksit kita yang menjadi bahan baku untuk memproduksi alumunium itu sangat besar di Indonesia dan kita sebenarnya bisa memproduksi alumunium tanpa harus impor. Jadi sekarang ini kan produksi Inalum 250 ribu ton sementara kebutuhan seluruh Indonesia sekitar 700 ribu ton per tahun, artinya masih ada kebutuhan sekitar 500 ribu ton," ungkapnya usai meninjau langsung alur produksi alumuniun di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) (Persero) di Batu Bara, Sumatera Utara, Sabtu (6/2/2022). 

 

Untuk dapat mewujudkan peningkatan produksi tersebut, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai diperlukan kerja sama antar BUMN terkait. Misalnya seperti yang terjadi di PT Inalum (Persero), salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri peleburan alumunium tersebut, memerlukan dukungan tambahan energi listrik untuk dapat meningkatkan produksinya. 

 

"Untuk itu, kerja sama antar Badan Usaha Milik Negara sangat diperlukan untuk dapat mendukung peningkatan produksi. Memperbesar produksi ini kuncinya adalah di powernya energi di pembakarannya dan sebagainya dari PLN oleh karena itu kita akan dorong PLN, Inalum, BUMN untuk melakukan percepatan," sebutnya. 

 

Ke depan, Abdul Kadir berharap, Indonesia dapat segera merdeka dari impor alumunium, sehingga Indonesia dapat lebih mandiri dengan memanfaatkan sebaik-baiknya sumber daya dalam negeri. "Bayangkan, ini tahun 1980-an sampai sekarang belum ada upgrade dan sebagainya dan kita menikmati impor terus. Nah kita berharap ke depan agar kita merdeka mandiri jadi tidak perlu impor bahkan kalau perlu kita ekspor," harapnya. 

 

Selain itu, sebagai bentuk komitmen Komisi VII DPR RI dalam mendorong peningkatan produksi alumunium dalam negeri, Abdul Kadir mengatakan bahwa Komisi VII ke depan rencananya akan membentuk tim yang bertugas untuk mengawal percepatan tersebut. "Komisi VII rencananya akan membentuk semacam tim pengawas agar mengawal percepatan ini, memperbesar produksi alumunium," tutupnya. (bia/sf) 

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...