Legislator Nilai Pemanfaatan Lahan Konsesi BUMN Tambang Sangat Minim

03-02-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran MIND ID, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2022). Foto: Kresno/Man

 

Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir menilai persentase pemanfaatan lahan konsesi pada BUMN tambang masih terbilang sangat minim jika dibandingkan dengan total luas lahan yang dikonsesikan. Selain itu, ia juga menyoroti kemajuan proyek-proyek smelter BUMN tambang yang menurutnya belum memuaskan.

 

Masa swasta bisa bangun smelter kapasitasnya besar-besar, sedang kita yang sudah bangun smelter ada yang katanya pembangkitnya enggak ada, ada yang smelter-nya kapasitasnya kecil,” tutur Nasir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran MIND ID, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (31/1/2022).

 

Komisi VII DPR menilai proyek pabrik smelter dan pemurnian yang dibangun Anggota Holding BUMN Pertambangan di bawah MIND ID kalah jauh dengan smelter milik swasta. Untuk itu Komisi VII DPR meminta agar Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) BUMN Pertambangan 2022 dibekukan.

 

Salah satu poin kesimpulan RDP menyebutkan Komisi VII DPR RI mendorong agar Dirjen Minerba KESDM untuk menunda pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran dan Biaya (RKAB) BUMN Pertambangan dan mengagendakan RDP dengan Dirjen Minerba KESDM pada tanggal 8 Februari 2022.

 

Keinginan Komisi VII DPR RI untuk menangguhkan RKAB BUMN tambang dipicu sejumlah permasalahan yang menurut sejumlah anggota terjadi di perusahaan-perusahaan tambang pelat merah. Komisi VII DPR RI sepakat penangguhan RKAB bisa menjadi langkah konkret awal untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada pada BUMN pertambangan.

 

“Rekomendasi konkretnya, tunda dulu RKAB, kita mau duduk bersama-sama dengan Dirjen Minerba (Kementerian ESDM), biar semua sama-sama ada keterbukaan di sini,” tutur Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman menambahkan kesimpulan rapat.

 

Diketahui, proyek Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) Antam rencananya memiliki kapasitas produksi 64.655 ton per tahun. Besaran tersebut terbilang kecil dibandingkan dengan proyek smelter milik swasta. Smelter PT Weda Bay Nickel di Halmahera Tengah, Maluku Utara, dapat memproduksi Ferronickel sebanyak 300.000 ton per tahun. Terlebih, smelter ini baru aktif setahun ke belakang. (hal/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...