Migrasi ke Televisi Digital, TVRI Sumsel Siap Dukung ASO
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid ketika memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP TVRI Sumsel di Palembang, Sumsel, Senin (20/12/2021). Foto : Hira/Man
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid mengapresiasi dan siap mendukung Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Sumatera Selatan dalam melakukan migrasi pada televisi dari penyiaran analog menjadi digital atau analog switch off (ASO). Terlebih, TVRI sebagai penyelenggara publik milik negara ini diharapkan turut terlibat membantu program pemerintah melakukan switch off dari analog ke digital.
“Jadi kesiapan (melakukan ASO) sudah siap, terutama TVRI Sumatera Selatan. Insya Allah (TVRI Sumsel) siap mendukung program analog switch off atau digitalisasi penyiaran,” ujar Meutya ketika memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP TVRI Sumsel di Palembang, Sumsel, Senin (20/12/2021).
Politisi Partai Golkar tersebut melanjutkan, DPR RI selanjutnya akan mendukung upaya-upaya lainnya terkait kesiapan tersebut seperti infrastruktur dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, DPR RI pun akan mengupayakan hal lainnya seperti pelibatan dalam pembagian perangkat set top box (STB) untuk masyarakat yang tidak mampu agar masyarakat dapat menikmati televisi digital.
“(Pembagian perangkat STB) itu sedang kita bicarakan dan nanti kan hasil kunjungan ini kami bahas kembali di pusat, di Jakarta. Jadi bagaimana nanti kita masih menunggu rapat berikutnya nanti di Jakarta dengan TVRI pusat dan juga Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi),” sambung Meutya.
Meutya menilai, masyarakat tidak mampu memang harus dibagikan STB secara gratis, itu memang sudah menjadi janji pemerintah. Maka dari itu, TVRI perlu dilibatkan dalam pembagian perangkat STB, terutama di daerah daerah tidak mampu yang terdata TVRI. “Itu kita harapkan juga bisa diberi peranlah (TVRI Sumsel) oleh Kemkominfo untuk membantu membagikan set top box kepada masyarakat,” ungkapnya.
Legislator dapil Sumatera Utara I tersebut menjelaskan, yang menjadi perhatian dalam migrasi televisi ini adalah bagaimana digitalisasi tersebut disambut tidak hanya infrastruktur yang lengkap dan penunjangnya seperti perangkat STB. Namun, siarannya di dalamnya harus jauh lebih baik. Selain itu, konten yang disajikan harus jauh lebih baik, dan variasinya jauh lebih banyak.
“Alhamdulilah di Sumatera Selatan, meskipun kita belum sempat melakukan switch off, TVRI Sumsel menayangkan tayangan-tayangan yang variatif, menarik. Dan yang paling utama yang perlu diapresiasi, bagaimana itu (TVRI) melibatkan masyarakat, melibatkan berbagai suku, agama. Semua diberikan ruang di dalam tayangan-tayangan TVRI Sumatera Selatan,” pungkas Meutya.
Di akhir, Meutya mengungkapkan, migrasinya televisi Indonesia dari analog ke digital merupakan hal yang tidak bisa dihindari, bahkan Indonesia itu termasuk yang tertinggal dalam menyelenggarakan digitalisasi ini. “Nanti kalau dunia semua sudah TV digital, Indonesia tidak akan tertinggal. Jadi itu pentingnya bukan hanya bagi pemerintah, tapi bagi masyarakat untuk dapat menikmati teknologi penyiaran terbaru,” tutupnya. (hal/sf)