Kekayaan Museum, harus Dikomunikasikan secara Kreatif dan Inovatif
Anggota DPR RI Putu Supadma Rudana. Foto : Arief/mr
Anggota DPR RI Putu Supadma Rudana mengungkapkan, museum merupakan wahana perekam sejarah dan kebudayaan manusia yang penuh warna dan dinamika. Di setiap museum terdapat berbagai koleksi dan cerita menarik sesuai dengan tema serta misi dan visi masing-masing museum.
Fungsi museum bukan hanya menyimpan dan merekam memori kolektif sejarah dan kebudayaan manusia, lebih dari itu, museum harus mampu mengkomunikasikan kepada publik. Hal itu sesuai dengan definisi museum yang tercantum dalam peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2015 tentang Museum.
Hal ini disampaikan Putu yang juga merupakan Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), dalam sambutannya pada acara pameran daring yang diselenggarakan Bagian Humas dan Pengelolaan Museum Setjen DPR RI dengan tema ‘Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) Mukadimah Parlemen Indonesia’ di Ruangan Abdul Muis, Kompleks DPR RI, Senin (18/10/2021).
“Mengkomunikasikan koleksi beserta kekayaan kisah di dalamnya tentu memerlukan kegiatan yang kreatif, inovatif yang sesuai dengan jiwa masyarakat zaman sekarang. Hal itu merupakan tantangan bagi setiap pengelola museum agar setiap kegiatan yang berhubungan dengan publik dapat diterima dengan antusiasme yang tinggi,” ungkapnya.
Politisi Fraksi Partai Demokrat ini menjelaskan, meski saat ini Indonesia dilanda pandemi Covid-19, tidak akan menyurutkan langkah berbagai museum untuk giat menyelenggarakan berbagai program publik yang dikemas secara daring.
“Salah satu yang lazim dilakukan adalah pameran temporer. Seperti hari ini, Museum DPR menyelenggarakan temporer berbentuk daring selama kurun waktu satu bulan, dari tanggal 18 Oktober-17 November 2021 dengan tema ‘KNIP Mukadimah Parlemen Indonesia’. Kegiatan ini juga diadakan untuk memperingati hari Museum Indonesia pada tanggal 12 Oktober dan Hari Parlemen Indonesia pada tanggal 16 Oktober,” tuturnya.
Sesuai dengan temanya, lanjut Putu, Museum DPR akan mengangkat suatu periode sejarah parlemen di Indonesia, yaitu KNIP yang merupakan embrio lembaga parlemen atau yang dikenal DPR RI. “Banyak hal unik dan menarik yang dapat digali dari kinerja KNIP yang bekerja di era awal berdirinya Indonesia sebagai negara berdaulat,” ungkapnya.
Putu mengaku, dirinya mendukung kegiatan yang diselenggarakan Museum DPR RI. “Saya mendukung semua gerak langkah museum Indonesia yang bergerak bersama berbagi museum-museum untuk mengakselerasikan penyebaran gagasan serta implementasi nilai-nilai luhur kultural bangsa dalam kehidupan kemasyarakatan kita,” ucapnya.
Terakhir, Putu menyampaikan Museum sebagai penyimpan memori kultural bangsa terus berjuang mengabdikan diri mengagungkan semangat museum sebagai jiwa pembangun karakter dan budi pengerti bangsa sekaligus rumah peradaban nusantara. “Semoga kegiatan ini memberikan kesan dan pengalaman baru bagi yang mengikuti,” pungkas Putu. (rnm,mld/es)