Saniatul Lativa Sosialisasikan Pemilihan Obat, Makanan dan Kosmetik yang Aman

16-10-2021 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa dalam agenda sosialisasi pemilihan obat, makanan dan kosmetik yang aman  di Kantor Desa Sido Rukun, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo  bekerjasama dengan BPOM Provinsi Jambi, Kamis (14/10/2021). Foto: Ria/Man

 

Dewasa ini, banyak dijumpai berbagai macam obat, jamu, makanan hingga kosmetik yang berbahaya beredar di masyarakat. Peredarannya biasanya ada di pasar-pasar tradisional hingga berbagai macam situs belanja online. Salah satunya seperti yang ditemukan di Pasar Rimbo Bujang, Jambi.

 

Anggota Komisi IX DPR RI Saniatul Lativa mengungkapkan hal tersebut dalam agenda sosialisasi pemilihan obat, makanan dan kosmetik yang aman  di Kantor Desa Sido Rukun, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo  bekerjasama dengan BPOM Provinsi Jambi, Kamis (14/10/2021). Dalam sosialisasi itu, peserta diperlihatkan berbagai macam hasil razia pasar dari Balai POM Jambi terkait produk-produk ilegal yang beredar di masyarakat.

 

“Penemuan obat atau jamu ilegal masih kita jumpai di Kab. Tebo. Kemarin Balai POM Prov. Jambi menemukan madu klanceng yang isinya sudah dicampur dengan tambahan obat-obatan kimia. Ini buktinya ketika madunya didiamkan, bahan kimianya mengendap di bawah botol. Itu adalah ciri-ciri obat herbal ilegal dan berbahaya,” ungkapnya.

 

Ia menuturkan efek obat herbal dan kosmetik ilegal yang  tercampur dengan bahan kimia tidak langsung dirasakan oleh pengguna, melainkan baru terasa dalam beberapa tahun yang akan datang, dan berbahaya bagi organ-organ vital.

 

“Jika sudah terlanjur membeli jamu ilegal, kosmetik ilegal ataupun obat ilegal silakan dibuang dan jangan digunakan kembali, itu sangat berbahaya dan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal ataupun jantung,” terangnya. Seraya berpesan kepada peserta sosilasasi untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat terkait ciri-ciri obat, makanan ataupun obat herbal yang berbahaya.

 

Sementara itu Kepala Balai POM Jambi Ahmad Rafqi menuturkan masyarakat saat ini bisa menggunakan gawai untuk mengecek berbagai macam produk yang beredar di masyarakat degan memindai label yang sudah ada QR Code-nya.

 

"Nantinya produk tersebut akan terlihat izin BPOM nya. Dengan cara seperti itu masyarakat bisa mengetahui berbagai macam produk yang sudah aman untuk dikonsumsi. (rnm/es)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...