Pemerintah Harus 'Support' Petani Kentang di Karo

14-10-2021 / KOMISI IV
Ketua komisi IV DPR RI Sudin saat meninjau pengembangan pembibitan komoditas Kentang didampingi Bupati Karo Cory S Sebayang serta Dirjen Hortikultura Kementan di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, senin (11/10/2021). Foto: Arief/Man

 

Ketua komisi IV DPR RI Sudin meminta pemerintah pusat men-support pembibitan kentang untuk petani di Desa Bukit Kabupaten Karo. Selama ini pembibitan kentang tersebut menggunakan metode bertingkat dan bibitnya pun masih didatangkan dari Pulau Jawa.

 

Sudin menyampaikan hal ini usai meninjau pengembangan pembibitan komoditas Kentang didampingi Bupati Karo Cory S Sebayang serta Dirjen Hortikultura Kementan di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, senin (11/10/2021).

 

"Petani kabupaten karo selama ini berjalan dengan swadaya masing masing, ini artinya pemerintah pusat melalui APBN kurang support pada petani. Mereka butuh traktor dan biaya yang dikeluarkan untuk membeli bibit dari Pulau Jawa sangat besar sekali," ungkap Sudin.

 

Sudin menerangkan, Kabupaten Karo memproduksi kentang untuk Provinsi Sumatera Utara sebesar 57 persen. Selain bibit, para petani juga membutuhkan pupuk untuk pengembangan hortikultura. Para petani berharap pupuk tetap tersedia meskipun bukan pupuk yang bersubsidi.

 

"Mendengar keluhan petani kentang, saya minta kepada PT pupuk Indonesia agar persoalan pupuk diselesaikan segera. Saya juga katakan harus koordinasi sama Dinas Pertanian Kabupaten Karo. Saya mau langsung ada, tindak lanjutnya itu yang paling penting bagi saya." tegas Sudin.

 

Di tempat yang sama, Bupati Karo Cory S Sebayang mengatakan, Pemda Karo sedang mengupayakan agar kebutuhan bibit kentang dapat dihasilkan sendiri. Ia berharap Dirjen Hortikultura dapat memperhatikan kondisi para petani. Kepada PT Pupuk Indonesia Cory meminta agar ketersediaan pupuk di Kabupaten Karo lebih diperhatikan.

 

"Mengingat masyarakat Karo sebagian besar berprofesi sebagai petani, sulit dan mahalnya harga pupuk menjadi keluhan. Tak jarang petani harus membeli pupuk di tempat lain karena jenis pupuk yang dibutuhkan tidak tersedia di Karo," pungkasnya. (afr/es)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...