Komisi VI Tinjau Operasional Tambang Emas PT Antam di Bogor

17-09-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI DPR RI ke PT Antam di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/9/2021). Foto: Oji/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mengatakan, tambang bawah tanah di Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu tambang produksi emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Indikasi adanya kandungan biji emas di Gunung Pongkor pertama kali ditemukan oleh Unit Geomin pada tahun 1981 dan mulai diproduksi pada tahun 1994.

 

Demikian disampaikan Martin saat memimpin Tim Kunspek Komisi VI DPR RI ke PT Antam di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/9/2021). "Walau tambang Gunung Pongkor ini diproyeksikan akan segera habis, namun kontrak eksplorasi di wilayah tambang ini sudah diperpanjang 10 tahun hingga 2031 yang semestinya habis pada 2021,” ujar Martin.

 

Pada kunjungan ini, Komisi VI DPR RI melihat berbagai upaya yang dilakukan PT. Antam tbk dalam beberapa tahun terakhir, sebagai upaya mereklamasi bekas tambang menjadi wisata ecopark. “Hal tersebut dilakukan agar tetap mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar," tandas Martin.


Pada kesempatan itu, Direktur Operasional dan Transportasi PT Antam Risono memaparkan, kehadiran PT. Antam tbk mampu memberikan dampak sosial yang positif dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. "Lahirnya 11 BUMDes Se Kecamatan Nanggung, terbentuknya 3 kelompok tani serta peningkatan pengetahuan masyarakat dalam menjaga lingkungan adalah beberapa program kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," jelasnya.

 

Ia menambahkan, PT Aneka Tambang juga tengah mengelola sebuah tempat wisata yang dulunya merupakan areal bekas pertambangan emas. Tempat tersebut bernama Goa Tambang Emas Gunung Pongkor. Tak lagi dioperasikan karena cadangannya telah habis, goa tersebut akhirnya dijadikan tempat wisata.

 

Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung (Nasdem), diikuti oleh Anggota Komisi VI DPR RI antara lain: Adisatrya Suryo Sulisto, Sonny T. Danaparamita, I Nyoman Parta, Darmadi Durianto, Deddy Yefri Hanteru Sitorus, ST. Ananta Wahana (F-PDI Perjuangan), Trifena M Tinal (F-Golkar), Muhammad Husein Fadlulloh (F-Gerindra), Nyat Kadir, Zuristyo Fimadata (F-NasDem), Nevi Zuarina (F-PKS), Jon Erizal, Abdul Hakim Bafagih, Intan Fauzi (F-PAN) dan Elly Rachmat Yasin (F-PPP). (oji/es)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...