Renny Astuti Minta Anggaran Bimtek Pertanian Dioptimalkan

07-09-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Renny Astuti saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara. Foto: Arief/nvl

 

Anggota Komisi IV DPR RI Renny Astuti meminta kepada seluruh jajaran eselon 1 Kementerian Pertanian RI untuk dapat menganggarkan secara optimal kegiatan Bimbingan Teknis, pelatihan atau sosialisasi kepada petani. Menurutnya, kegiatan bimtek yang dilaksanakan Renny bersama Kementan, mendapat antusiasme yang tinggi dari masyarakat, khususnya di daerah pemilihannya.

 

“Karena mereka sudah 2 tahun tidak mengikuti bimtek ini. Sehingga ketika kita melaksanakan bimtek, masyarakat antusias mengikutinya,” kata Renny saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Sekjen, Dirjen Perkebunan; Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan; Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian; Dirjen Tanaman Pangan; Dirjen Hortikultura; dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (7/9/2021).

 

Namun politisi Partai Gerindra itu meminta agar juknis bimtek tersebut bisa lebih fleksibel serta berorientasi pada outcome dan kegiatan sosialisasi yang bersifat aspirasi harus sesuai dengan keadaan di lapangan. “Ada bimtek yang harus dilakukan di hotel. Ini kami minta bimtek bisa dilaksanakan dimanapun, tidak harus di hotel. Karena tidak semua daerah memiliki hotel yang mempunyai kapasitas sebanyak peserta bimtek,” imbuh Renny.

 

Di sisi lain, Renny mengaku tertarik dengan program Wirausaha Muda Pertanian yang dikemukakan Kepala BPPSDMP. Pasalnya, sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian dari beberapa universitas di dapilnya sudah direkrut Dinas Pertanian Kota Palembang, untuk diajak turun langsung dan dilibatkan dalam program P2L. Selain itu mereka juga diberikan lahan di dinas pertanian untuk terjun ke lapangan. “Mungkin para mahasiswa ini bisa mengakses program ini. Tolong nanti kami disampaikan penjelasan cara mengaksesnya,” ujarnya.

 

Renny mengaku sepakat dengan Dirjen Perkebunan terkait strategi membangun pertanian maju, modern dan mandiri untuk meingkatkan daya saing. Namun yang perlu diperhatikan adalah penyediaan bibit yang benar-benar unggul dan saprodi yang berkualitas agar hasil produksi mampu bersaing di pasar dunia. Maka perlu diperhatikan pengawasan dan monev dalam penyaluran bantuan bibit dari semua komoditi.

 

“Dari bibit yang kami terima, terus terang mengecewakan, (ukurannya) terlalu kecil. Ini tolong menjadi perhatian (Ditjen Perkebunan), karena akan percuma. Ketika bibit ditanam petani dengan ukuran bibit terlalu kecil ini akan lebih mudah mati. Ini perlu menjadi perhatian serius,” tandas legislator dapil Sumatera Selatan I tersebut. (sf)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...