Andi Akmal Dorong Perluasan Lahan dan Insentif Khusus Petani Kedelai

21-06-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Runi/Man

 

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin  mendorong pemerintah agar ada perluasan lahan dan insentif khusus kepada petani kedelai. Pada berbagai kesempatan rapat dengan Kementerian Pertanian di Kompleks Parlemen pekan ini dan juga di saat kunjungan-kunjungan lapangan dalam fungsi pengawasan, ia meminta hal ini agar ada upaya mengatasi dampak kelangkaan kedelai dalam negeri yang dampaknya bukan saja pada para petani, tapi juga kepada masyarakat terutama pedagang tempe dan tahu.

 

“Kelangkaan kedelai yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia merupakan persoalan klasik yang terus berulang dari tahun ke tahun. Kondisi alam yang kurang mendukung dan ketergantungan impor semakin memicu persoalan yang tidak kunjung usai karena persoalan ini merupakan persoalan utama pda komoditas kedelai. Saya menyarankan ada perluasan lahan pertanian untuk kedelai dan pemeberian insentif agar petani kedelai melihat ada harapan yang menjanjikan ketika menanam kedelai,” ujar Akmal dalam siaran persnya, Senin (21/6/2021).

 

Politisi PKS ini mengatakan, pemerintah perlu menjaga  stabilisasi produksi komoditas pangan hingga kondisi ekonomi para petani. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah penentuan harga yang menarik dimana didukung dengan subsidi harga. Tapi semua itu perlu berproses terutama pembinaan dan pendampingan baik petani secara individu maupun secara kelembagaan. “Karena hingga saat ini, banyak petani kedelai yang apatis ketika hendak berproduksi, yang disebabkan tidak ada kejelasan dukungan pemerintah yang menjadikan situasi pasar tidak bersahabat dengan petani lokal,” kata Akmal .

 

Andi Akmal menyampaikan, saat ini pemerintah sudah berupaya dengan regulasi pupuk subsidi, bantuan alat mesin pertanian dan berbagai bantuan di bagian hulu seperti bibit. Tetapi ketika produk luar masuk dengan teknologi yang modern sehingga menghasilkan produksi yang efisien dengan harga bersaing, produk dalam negeri ujungnya tergilas. Jadi solusi subsidi Harga menjadi sangat perlu dipertimbangkan untuk memberi motivasi petani agar semakin semangat dalam menanam kedelai.

 

"Saya sangat berharap, komoditas yang menjadi hajat hidup orang banyak ini mesti serius pemerintah menanganinya. Selain beras, kedelai ini juga menjadi andalan konsumsi masyarakat. pada kuartal I tahun 2001, impor kedelai sebesar 699.730 ton. Masih banyak yang mesti dibenahi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri akan kedelai,” tutup legislator asal Sulawesi Selatan II ini. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...