Sikapi Pertambahan Jumlah Petani dengan Regulasi Kemudahan bagi Pelaku Usaha Tani

04-05-2021 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Geraldi/nvl

 

Menanggapi pernyataan pemerintah mengenai pertambahan jumlah petani sebanyak 8 juta orang, Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin meminta negara bertindak cepat untuk memberi regulasi dan kemudahan bagi pelaku usaha tani baru agar tetap betah dan bertahan meski pandemi nantinya akan berakhir.

 

"Saat ini kan sudah ada lembaga yang memberikan gambaran sebagai masukan pada pemerintah akan adanya proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia yang sangat tinggi, bahkan tertinggi di Asia Tenggara. Angka 20 persen pengangguran muda relatif tinggi dibanding negara Asia tenggara lain yang belum menyentuh angka 15 persen. Untuk itu, ini kesempatan pemerintah memberi alternatif jalan keluar pada calon petani muda yang nantinya menjadi profesional di bidang pertanian," tutur Akmal dalam siaran persnya, Selasa, (4/5/2021).

 

Politisi Fraksi PKS ini mengatakan, pandemi yang sudah lebih setahun memang telah mengguncang negara-negara dunia termasuk Indonesia. Khusus guncangan kepada Indonesia sangat telak karena memang pondasi ekonomi negara ini rapuh hingga pertumbuhan jatuh ke titik minus.

 

Dikatakannya, kondisi alam Indonesia sangat mumpuni untuk menampung SDM calon profesi pertanian sebanyak apapun. Bentangan alam dan tanah garapan baik di bidang Kelautan, perikanan, tambak dan garam, maupun bidang pertanian peternakan kehutanan yang akan cocok dengan kondisi negara ini. "SDM kita yang sangat banyak ini mestinya dapat tertampung di bidang pertanian pangan termasuk perikanan kelautan karena ruang garapan masih banyak," ujarnya.

 

Di sisi lain Akmal mengatakan, keahlian, minat dan harapan di bidang pangan ini masih meragukan bagi sebagian masyarakat Indonesia, sebab mereka beralih profesi ke petani baru seolah akibat keterpaksaan, yakni akibat dampak pandemi. Padahal bila pemerintah mau membantu dan mengarahkan termasuk memberikan bimbingan, akan ada harapan besar yang dapat di capai baik persoalan ekonomi maupun kebutuhan pangan.

 

Bahkan bila ini terkoordinir secara baik secara luas satu negara Indonesia, maka akan sangat mungkin memberi kontribusi kenaikan cadangan pangan Nasional. "Saya minta kepada pemerintah, agar jangan ragu menseriusi bidang pertanian pangan ini. Bukti untuk tidak ragu adalah, menaikkan porsi APBN di Komisi IV, bidang pertanian, pangan, perikanan kelautan, dan kehutanan sehingga SDM negara kita menjadi penduduk aktif keluar dari angka pengangguran," tutup Andi Akmal Pasluddin. (dep/es)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...