Pemanfaatan Padi Inpari Nutri Zinc Guna Atasi ‘Stunting’

12-04-2021 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono saat memimpin Tim Kunker Komisi IV DPR RI ke Kulon Progo, DIY, Sabtu (10/4/2021). Foto: Geraldi/Man

 

Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI dipimpin Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono melakukan panen perdana padi jenis Inpari Nutri Zinc di Desa Sendang, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Padi kaya akan kandungan Zinc ini kabarnya dapat dimanfaatkan dalam mengatasi stunting.

 

“Segenap Anggota Komisi IV memberikan apresiasi kepada para petani, dengan lahan cetak sawah baru dapat menghasilkan padi sekitar 7,1 ton per hektar, ini sebagai contoh yang baik bagi provinsi lain,” ucap Budi saat memimpin Tim Kunker Komisi IV DPR RI ke Kulon Progo, DIY, Sabtu (10/4/2021).

 

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan kegiatan ini sangat penting, karena Komisi IV DPR RI  dapat meninjau langsung dan melihat hasil kerja Bupati Kulon Progo, Kelompok Tani, dan dukungan dari Kementerian Pertanian. Dalam kesempatn itu pihaknya juga ingin mendengarkan aspirasi langsung dari petani, dinas pertanian dan kelompok tani.

 

“DPR RI  akan mendukung dan mendorong semua kebijakan, khususnya mitra kerja kami, Kementerian Pertanian, yang dapat mewujudkan program–program yang pro terhadap para pertani. Kita ingin para petani langsung mendapat manfaat dari program kementerian dan dalam rangka menuju kesejahteraan para petani,” harap legislator dapil Kalimantan Timur itu.

 

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan, padi Inpari Nutri Zinc adalah padi dengan kandungan tinggi Zinc guna mengatasi masalah stunting. Varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi Zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi lainnya.

 

Lebih lanjut Suwandi mengatakan, pada 2020 Kementan telah menanam seluas 10.000 ha, rencananya  2021 akan menanam seluas 50.000 hektare di 95 kabupaten dengan daerah rawan pangan guna menanggulangi stunting. (opi/sf)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...