Wakil Ketua Komisi V Syarief Abdullah Alkadrie saat memimpin pertemuan tim kunjungan kerja Komisi V DPR RI dengan jajaran direksi PDAM Tirta Musi di Palembang, Sumsel, Senin (15/2/2020). Foto : Erman/nvl

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi Palembang, Sumatera Selatan, tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi air dengan membangun sejumlah infrastruktur baru. Saat ini, kapasitas produksi air bersih mencapai 4.000 liter per detik dan masih terdapat kekurangan kapasitas sebanyak 300 liter per detik untuk mengaliri air ke seluruh pelanggan di Palembang.

Saat memimpin pertemuan tim kunjungan kerja Komisi V DPR RI dengan jajaran direksi PDAM Tirta Musi di Palembang, Sumsel, Senin (15/2/2020), Wakil Ketua Komisi V Syarief Abdullah Alkadrie mengatakan untuk mempercepat jangkauan layanan air bersih ke wilayah-wilayah baru, PDAM Tirta Musi memerlukan bantuan pendanaan dari pemerintah pusat.

“Secara umum kondisi keuangan PDAM Tirta Musi saat ini memang dalam kondisi sehat meski masih terdapat kekurangan untuk percepatan. Tinggal diberi dukungan dari pemerintah pusat saja supaya ada percepatan jangkauan air bersih, kami akan perjuangkan itu," tegasnya.

Politisi Partai NasDem ini menilai capaian kinerja PDAM Tirta Musi sudah optimal. Dimana, jangkauannya sudah mencapai 82 persen dengan 300.000 pelanggan yang mencakup 1,2 juta penduduk.

Dalam paparannya, Dirut PDAM Tirta Musi Andi Wijaya mengatakan pihaknya berupaya menjangkau 10.000 pelanggan baru dalam daftar tunggu yang mayoritas berada di Kota Palembang area timur, seperti kawasan Kalidoni, Sungai Lais, Merah Mata serta kawasan Seberang Ulu.

Pihaknya mendapat porsi anggaran Rp 50 miliar dari APBN tahun 2021 untuk pembangunan instalasi pengolahan air (IPA), booster, dan intake. Ia berharap dana tersebut segera terealisasi agar pengerjaan fisik dapat dipercepat, sehingga perluasan layanan baru tidak mengganggu pelanggan lama.

Saat ini distribusi air bersih PDAM Tirta Musi didukung kinerja empat intake, yakni Intake Ogan, Karang Anyar, 1 Ilir dan Borang. "Kami mengejar target tahun 2023 pelayanan sudah mencakup 97 persen penduduk di Kota Palembang, maka intake harus ditambah," pungkasnya. (es)