Pemerintah Harus Yakinkan Keamanan Vaksin

08-12-2020 / KOMISI IX
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Foto : Jaka/mr

 

Kedatangan 1,2 juta vaksin dari luar negeri menimbulkan pro kontra di Tanah Air. Ada yang optimis, ada juga yang pesimis. Di tengah kontroversi itu, pemerintah harus meyakinkan publik bahwa vaksin untuk virus corona ini aman dan efektif menanggulangi wabah Covid-19.

 

Dalam rilisnya, Selasa (8/12/2020), Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan, ada dua pandangan menyangkut kedatangan vaksin ini. Pertama, mereka yang optimis menyebut vaksin ini akan efektif dan mampu menyelesaikan masalah Covid-19 di Indonesia. Kedua, mereka yang pesimis merasa kurang percaya terhadap efektivitas dan keamanan vaksin untuk meningkatkan imunitas masyarakat.

 

"Sikap yang pertama mungkin terbangun karena selama ini meyakini seluruh penjelasan yang disampaikan pemerintah. Sementara, sikap yang kedua kelihatannya disebabkan belum mendapatkan penjelasan yang utuh. Atau bisa saja, penjelasan selama ini dianggap belum memadai dan belum meyakinkan," pandang Saleh

 

Ketua Fraksi PAN DPR ini mengimbau, agar pemerintah memastikan keamanan dan efektivitas vaksin untuk meningkatkan imunitas. Dengan begitu, jika vaksin ini diberikan ke masyarakat dapat memberikan manfaat yang besar, seimbang dengan anggaran yang dipergunakan untuk pengadaannya. Selain itu Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) juga diharapkan mampu melakukan kajian dan penelitian yang mendalam sebelum mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) terhadap vaksin ini.

 

"Saat ini, masyarakat calon pengguna menggantungkan nasib dan harapannya kepada Badan POM. Untuk itu, Badan POM tidak usah terburu-buru dalam memberikan izin. Silakan manfaatkan waktu yang tersedia sebelum memberikan keputusan," harap legislator dapil Sumut II itu.

 

Distribusi vaksin kelak harus merata ke seluruh Indonesia. Tinggal masalahnya, terletak pada cold chain (tempat penyimpanan). Ada vaksin yang harus disimpan di tempat minus 20 derajat celcius, ada yang minus 7 derajat celcius, dan lain-lain.

 

Sebelum vaksin masuk ke Indonesia, pemerintah hendaknya memberi penjelasan yang memadai kepada masyarakat. "Success story penggunaan vaksin ini tentu sangat penting dalam memberikan motivasi bagi masyarakat. Ini menjadi penting sebab ada sebagian masyarakat yang menganggap bahwa vaksin ini baru pertama kali dipakai di Indonesia," ungkap Saleh.

 

Yang tidak kalah pentingnya, lanjut Wakil Ketua MKD ini, mendata calon penerima vaksin sekaligus menyiapkan para tenaga medis yang akan melakukan vaksinasi. Harus ada simulasi dan pelatihan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaannya. Penyiapan tenaga-tenaga medis ini harus seiring dengan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam kegiatan vaksinasi.

 

"Karena vaksinasi ini dianggap sebagai game changer, diharapkan para ahli epidemologi dapat mengeluarkan pendapat dan perspektif yang dapat dijadikan referensi. Pendapat para ahli ini tentu sangat diperlukan agar pelaksanaan vaksinasi tidak menimbulkan perdebatan dan kontroversi di tengah masyarakat," tutup Saleh. (mh/es)

BERITA TERKAIT
Netty Aher: Akses Kesehatan Dasar Harus Jangkau Seluruh Lapisan
21-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Aher, turut menyampaikan duka cita mendalam atas...
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...