Sekretariat Jenderal DPR RI Indra Iskandar dalam Silaturahmi Pimpinan DPR RI dan Pengurusan Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2020 - 2022 yang tergabung dalam Media Center DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020). Foto : Runi/Man

Sekretariat Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengapresiasi kepengurusan Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP) yang baru terpilih. Ia berharap Koordinatoriat Wartawan Parlemen menjembatani informasi antara DPR RI dan masyarakat semakin kuat. Hal ini diperlukan dalam rangka diseminasi informasi publik sekaligus menahan gelombang hoaks.

“Kami berharap kemitraan DPR dengan Koordinatoriat Wartawan lebih kuat lagi,” ungkap Indra dalam Silaturahmi Pimpinan DPR RI dan Pengurusan Koordinatoriat Wartawan Parlemen periode 2020 - 2022 yang tergabung dalam Media Center DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Indra menilai, parlemen terus bekerja memperjuangkan aspirasi rakyat. Namun, tak jarang kegiatan kedewanan maupun suara rakyat yang berhasil digaungkan oleh para wakilnya belum tersosialisasikan dengan baik.

“Misalnya selama dua tahun terakhir ini saya amati Komisi VIII DPR RI yang membidangi sosial dan agama, dengan gigih dan berhasil memperjuangkan ongkos naik haji agar turun, namun sepertinya hal ini kurang terinformasikan dengan baik ke publik,” kata Indra.

Karena itu, Indra berharap semua kegiatan kedewanan di parlemen dapat diberitakan secara proporsional dan profesional dengan tetap memperhatikan kode etik jurnalistik. “Kita berharap hal seperti ini dapat diberitakan secara objektif dan proporsional terkait isu-isu yang berkembang di DPR, sehingga publik juga bisa mengetahui setiap progres pembahasan dan apa yang dikerjakan dewan terinformasikan dengan baik,” ujarnya.

Untuk mendukung keterbukaan informasi, Indra menyampaikan rapat-rapat di Alat Kelengkapan Dewan (Komisi & Badan) tetap berlangsung secara fisik dan virtual kendati di masa pandemi. DPR RI juga terus berkomitmen untuk mewujudkan parlemen modern dan terbuka melalui penerapan teknologi informasi yang ada.  

“Memang masih ada pembatasan fisik, tetapi jangan sampai informasi penting tidak tersampaikan dengan baik. Hal-hal seperti ini akan kita (kesetjenan) sempurnakan terus supaya informasi lebih mudah,” imbuh Indra. (ann/es)