Ketatkan Penerapan Protokol Covid pada Industri

26-08-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty saat RDP Komisi VI DPR RI dengan Eselon I Kemenperin dan Kementerian BUMN, serta Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Foto : Azka/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendesak Kementerian Perindustrian untuk memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan pada dunia perindustrian di masa pandemi Covid-19. Evita memberi apresiasi bahwa Kemenperin telah berani kembali mengaktivasi sektor industri, namun ia mengaku syok ketika mendengar informasi bahwa ada 238 karyawan di satu pabrik yang positif terinfeksi virus Corona.

 

Hal tersebut diutarakannya dalam RDP Komisi VI DPR RI dengan Eselon I Kemenperin dan Kementerian BUMN, serta Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengenai penyampaian laporan keuangan masing-masing K/L di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Menurutnya ada kelalaian mengenai standar penerapan protokol Covid-19 yang masih diabaikan oleh beberapa perusahaan industri.

 

“Ini membuktikan bahwa protokol kesehatan itu tidak benar-benar dijalankan di industri. Kita tidak menginginkan industri ini menjadi klaster baru dari penyebaran daripada Covid-19. Jadi mungkin ini harus menjadi perhatian bahwa kembali agar kawasan industri itu dipertegas tentang bagaimana protokol kesehatan yang harus mereka lakukan,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu.

 

Wakil Ketua BURT DPR RI ini pun tidak ingin nantinya sektor industri menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Untuk itu menurutnya bagi tempat industri yang sudah menjadi klaster sebaiknya kembali ditutup sementara, guna dilakukan penyemprotan disinfektan, dan bagi yang belum, sebaiknya ada pengawasan yang ketat mengenai protokol kesehatan yang wajib diterapkan.

 

“Kita syok juga kemarin kita baca berita di Bekasi ada 238 karyawan LG yang positif. Jadi mungkin ini harus menjadi perhatian bahwa kembali agar kawasan industri itu dipertegas tentang bagaimana protokol kesehatan yang harus mereka lakukan. Kemudian yang sudah menjadi klaster sebaiknya ditutup dulu sampai dilakukan penyemprotan dan lainnya,” imbuh legislator dapil Jawa Tengah III itu.

 

Terakhir ia berharap agar vaksin Covid-19 dapat segera ditemukan dan diproduksi oleh Pemerintah agar aktivitas masyarakat dapat segera kembali normal. “Kementerian BUMN ini sudah ke China, sudah kemana-mana dalam rangka menguji coba vaksin ini untuk kemudian akan bisa hadir di tengah-tengah kita sehingga new normal bisa menjadi normal kembali ketika kita nanti sudah memiliki vaksin,” harap Evita sambil mengakhiri. (er/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...