Waktu yang Tepat Ciptakan Kemandirian Industri Indonesia

29-04-2020 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Daeng Muhammad. Foto : Ist/Man

 

Mungkin harus ada hikmah yang diambil oleh industri Indonesia saat ini di tengah mencekamnya pandemi Covid-19. Kementerian Perindustrian harus mengambil pelajaran dan segera melakukan restrukturisasi yang berpihak kepada perwujudan kemandirian industri Indonesia yang selama ini masih berkutat dengan pelbagai masalah di setiap sektornya.

 

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Daeng Muhammad dalam rapat antara Komisi VI DPR RI dengan seluruh Pejabat Tinggi di Kemenperin yang berlangsung secara virtual, Selasa (28/4/2020). Menurutnya saat ini merupakan waktu yang tepat melakukan transisi dalam dunia perindustrian nasional yang jadi tugas bersama DPR RI dan Pemerintah.

 

“Kita akhirnya mampu memahami sebetulnya bagaimana sekarang kita punya data-data yang real sebetulnya. Mana sebetulnya industri yang jadi kebutuhan primer kita. Sektor kesehatan, sektor pangan, sektor sandang, dan sektor-sektor yang lain, sehingga kita bisa melakukan restrukturisasi ulang. Melakukan revisi terhadap roadmap industri kita ke depan,” terangnya.

 

Persoalan industri klasik selama ini memang begitu menghantui dunia industri Indonesia. Semua sektor masih kekurangan seperti yang diungkapkan Menperin Agus Gumiwang beberapa bulan lalu. Mulai dari bahan baku utama, infrastruktur, tenaga terampil, hingga tekanan serbuan produk impor dan terkendalanya perkembangan industri kecil menengah (IKM).

 

Politisi PAN ini menjelaskan bahwa jika dalam kondisi normal persoalan tersebut tidak dapat terselesaikan, maka saat ini menurutnya seluruh stakeholder telah memiliki cukup waktu untuk melakukan perubahan. Ia mendorong Kemenperin untuk dapat segera membawa industri Indonesia keluar dari masa terpuruknya.

 

“Jadi saya berharap Kemenperin dapat mengambil banyak pelajaran dari bagaimana kita melakukan restrukturisasi ulang terhadap Kemenperin. Terhadap bagaimana pengembangan industri bahan baku kita yang dari kemarin kita teriakkan terus. Dulu kita lalai, kita punya resourcing, kita punya raw material yang begitu banyak di republik ini, tapi tidak maksimal. Sekarang waktunya,” tegasnya.

 

Politisi dapil Jawa Barat VII ini kemudian meminta seluruh pihak tidak saling menyalahkan terkait kondisi industri dalam pandemi ini. Ia justru meminta agar seluruh stakeholder dan masyarakat Indonesia dapat saling menguatkan dalam upaya bersama melewati pandemi ini agar dapat terwujud mimpi dunia industri yang lebih besar yaitu perwujudan kedaulatan dunia industri Indonesia.

 

“Ini bukan saling menyalahkan, tapi kita dukung. Saling menguatkan untuk saling mengingatkan di antara kita, sebab kita ingin mendorong, ada namanya bicara kedaulatan. Kedaulatan bukan hanya sekedar omong bagi saya. Kedaulatan adalah keberpihakan negara dalam mendukung dan mengembangkan industri kita untuk lebih berdaulat dan memberikan kemandirian terhadap bangsa ini ke depan,” tukas Daeng. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Harga Gula dan Tetes Tebu Anjlok, Komisi VI Dengar Keluhan APTRI
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadukan anjloknya harga gula dan tetes tebu kepada Komisi VI DPR...
Gde Sumarjaya: Pendanaan Koperasi Merah Putih Harus Sesuai Kaidah Usaha
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembiayaan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diminta tetap mengacu pada prinsip keuangan yang sehat. Anggota Komisi VI...
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...