Legislator Suarakan Kesejahteraan PPL dalam Program AWR Kementan

19-02-2020 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Slamet. Foto : Andri/mr

 

Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), saat ini sudah memiliki model percontohan Agriculture War Room (AWR) yang nantinya akan digunakan sebagai model di kantor pusat Kementan maupun Agriculture Operational Room (AOR) yang akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia. Gagasan tersebut merupakan wujud komitmen pemerintah untuk membangun pertanian modern berbasis manajemen teknologi informasi yang kuat.

 

Terkait hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI Slamet menyoroti beberapa hal dalam pelaksanaan gagasan tersebut, salah satunya soal kesejahteraan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Pasalnya, sambung Slamet, pelaksaan AWR tersebut nanti akan terintegrasi dengan program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Konstra Tani), di mana ujung tombak program tersebut ada pada PPL.

 

"Saya ingin menguatkan sekaligus menanggapi apa yang disampaikan Menteri Pertanian terkait dengan AWR yang dipresentasikan luar biasa, mudah-mudahan niat baik ini menjadi pembangkit dalam peningkatan kesejahteraan petani. Hanya kata terakhir tadi yang ingin saya sambungkan dengan keluhan dari bawah, yaitu terkait nasib PPL ke depan," kata Slamet dalam berita rilisnya, Selasa (18/2/2020).

 

Slamet mengatakan, pemerintah harus melakukan penguatan terhadap posisi PPL tersebut. Jangan sampai PPL ini dijadikan sebagai ujung tombak tetapi juga menjadi ujung tombak dalam pelaksanaan AWR nanti.

 

"AWR akan bisa jalan dan PPL ini menjadi ujung tombak untuk adanya peningkatan pemberdayaan petani, akan tetapi jangan sampai PPL sendiri juga menjadi ujung tombak. Mentan sempat mengatakan bahwa PPL kita sudah semuanya memiliki android, tidak perlu dikirim ke Jakarta, tinggal mendengarkan itu. Yang jadi permasalahan justru itu, nasib PPL kita jadi tidak jelas, bisa jadi untuk beli pulsa pun mereka harus kredit, dapurnya juga tidak jelas, gajinya tidak jelas," tandas Slamet. (dep/es)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...