Kementan Diminta Fokus pada Pengembangan Kapasitas Petani

18-02-2020 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiscus Lema. Foto : Andri/mr

 

Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiscus Lema meminta Kementerian Pertanian untuk fokus pada pengembangan capacity building para petani yang ada di Indonesia. Menurutnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) ini adalah salah satu visi Presiden Joko Widodo, yakni ‘SDM Unggul, Indonesia Hebat’. Namun, Yohanis belum melihat ada sebuah program dari Kementan yang diperuntukkan guna mengembangkan SDM para petani. Sehingga di dalam perubahan komposisi pagu anggaran Kementan tahun 2020 ini, hal itu seharusnya bisa diakomodir.  

 

“Dari paparan yang disampaikan (Menteri Pertanian), saya belum lihat ada perhatian yang fokus tentang pengembangan kapasitas petani. Terutama jika dikaitkan dengan distribusi bantuan yang dilakukan Kementan. Saya masih lihat tekanannya lebih pada aspek teknis administratif. Padahal petani adalah aktor dan subyek dari pertanian ini. Saya usul perlu ada semacam program pengembangan kapasitas yang dilakukan sehingga petani tidak sekedar diposisikan sebagai aktor penerima bantuan,” tutur Yohanis saat rapat kerja dengan Mentan Syahrul Yasin Limpo, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).

 

Guna meningkatkan kapsitas petani tersebut, politisi PDI-Perjuangan ini menilai perlu ada konsekuensi anggaran yang terjadi, ia pun memastikan dukungannya agar pemberdayaan petani ini mendapatkan anggaran program yang memadai. Karena bagaimanapun peningkatan kualitas SDM semestinya menjadi fokus utama seluruh kementerian di periode kedua Presiden Jokowi ini.

 

“Kita tahu Presiden Jokowi mencanangkan ‘SDM Unggul, Indonesia Hebat’. Saya kira Kementan juga harus terjemahkan menjadi petani unggul maka pertanian menjadi hebat. Karena itu saya ingin juga ada alokasi anggaran yang memadai untuk membuat petani ini menjadi lebih berdaya,” tegas legislator daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

 

Ia juga mengapresiasi sikap Mentan yang senantiasa nasionalisme dalam menggunakan paradigma di bidang pertanian. Salah satunya sering menggelorakan semangat swasembada, kemandirian dan kedaulatan pangan. Adapun tujuan dari paradigma itu adalah untuk memangkas komoditas asing dan mengutamakan produk dalam negeri. Sehinga program pemberdayaan kapasitas petani itu sangat selaras dengan semangat swasembada dan kemandirian serta kedaulatan pangan.

 

“Saya senang dan apresisiasi, Pak Menteri sangat nasionalis, kata-kata kunci yang digunakan swasembada, kemandirian dan kedaulatan pangan yang tujuannya adalah secara sistematis memangkas komoditas asing, pada level paradigma itu saya salut tapi yang jadi tantangan adalah menerjemahkan dari level paradigma ke regulasi lalu dari regulasi ke aksi implemetasi,” ujarnya. Yohanis pun meminta Mentan untuk mampu menyelaraskan paradigma tersebut menjadi aksi implementasi yang nyata. (hs/sf)

BERITA TERKAIT
RAPBN 2026 Alokasikan 164 Triliun untuk Ketahanan Pangan, Komisi IV Akan Kawal Ketat
21-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Panggah Susanto menegaskan, pihaknya akan mengawal ketat alokasi anggaran ketahanan pangan...
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...