BTIKK Bali Perlu Bantuan Anggaran
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin. Foto : Husen/mr
Kondisi Balai Teknologi Industri Kreatif Keramik (BTIKK) di Bali sangat miris dengan gedung yang sudah tua dan fasilitas yang belum memadai. Padahal, balai ini telah menghasilkan produk keramik yang inovatif. Untuk itu, BTIKK Bali perlu mendapat bantuan anggaran yang memadai agar tetap bisa berinovasi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Alex Noerdin menyampaikan ini usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI mengunjungi BTIKK di Bali, Jumat (31/1/2020). BTIKK yang berada di bawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini, berdiri tahun 1982 dan digagas oleh BJ. Habibie. Produk keramik yang dihasilkannya diarahkan bagi industri keramik skala kecil menengah. Balai ini juga menjadi tempat pelatihan seni dan teknologi keramik.
“Usia (BTIKK) sudah 38 tahun. Telah menghasilkan banyak inovasi tapi tak seimbang dengan fasilitas yang ada, baik gedung dan peralatan. Miris Komisi VII melihatnya. Padahal ini sudah menghasilkan produk-produk inovasi yang dinikmati masyarakat, pelajar, mahasiswa, dan sebagainya," ungkap Alex. Ia juga mengapresiasi BTIKK yang telah membina para pemula di bidang kerajinan keramik.
“Wajib balai ini dibantu dengan anggaran yang memadai, sehingga bisa berkarya lebih baik lagi," harap politisi Partai Golkar itu. Selain didampingi beberapa Anggota Komisi VII DPR RI, Alex juga didampingi Kepala BPPT Hammam Riza. Di balai tersebut delegasi Komisi VII DPR RI melihat dari dekat proses produksi keramik berbahan nano material dan tanah liat. Produknya berupa pas bunga, ornamen patung, mangkuk kecil, dan lain-lain. (mh/sf)