Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto. Foto : Azka/mr

Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto didampingi Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno menerima kunjungan dari Duta Besar Russia bersama dengan Rosatom Russia. Kedua belah pihak mendiskusikan tentang potensi energi nuklir sebagai alternatif. Rencana tenaga nuklir di Indonesia meliputi rencana pembangunan reaktor nuklir untuk aktivitas damai.

"Kita sebagai bangsa terus menerus mencari energi alternatif, nuklir menjadi salah satu energi alternatif yang menjadi fokus kita. Dalam sekala prioritas kita memang belum naik, tapi kenapa tidak dengan perkembangan teknologi energi pembangkit nuklir, khususnya nuklir untuk damai," papar Sugeng di Ruang Pimpinan Komisi VII, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Faktor standar keselamatan dan keamanan yang tinggi pada pembangunan infrastruktur energi nuklir hingga kini masih menjadi sorotan utama. Oleh sebab itu Sugeng menekankan tentang pentingnya hal tersebut. "Yang kita tekankan tentang safety tentang aman dari sisi lingkungan, termasuk limbah nuklirnya bagaimana, kan itu konsen kita," ujar Sugeng.

Politisi Fraksi Partai Nasdem ini juga menekankan bahwa, Komisi VII terus berupaya mencari energi alaternatif agar Indonesia keluar dari kemelut ketergantungan energi fosil. "Ada energi hidro misalnya. Kita mencari alternatif yang lain termasuk panas bumi, termasuk juga biomassa, bio gas. Salah satunya nuklir yang tadi dikemukakan," ungkap Sugeng.

Menurutnya, energi nuklir cukup kompetitif, Nuklir hanya kalah dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dibanding dengan energi lainnya nuklir cukup kompetitif. Termasuk dengan PLTU berbasis batu bara. Bahkan Nuklir tanpa menghasilkan C02. "Jadi clean dari sisi lingkungan," ujar Sugeng.

"Kita terus menerus berupaya bagaimana bangsa ini keluar dari kemelut ketergantungan terhadap energi fosil, yang kita akui semakin lama semakin habis," imbuhnya. (eko/es)