Perlu Pendampingan Masyarakat Guna Atasi Karhutla

06-11-2019 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto. Foto : Runi/mr

 

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi dalam beberapa bulan terkahir ini harus menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Perlu ada terobosan untuk mengurangi jumlah titik api dan melakukan tindakan preventif agar kejadian serupa tak terulang lagi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah Pemerintah melakukan pendampingan ke masyarakat.

 

Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto mengingatkan tantangan itu dan meminta pemerintah untuk segera mencari solusi jangka panjang guna mengurangi karhutla. Meski solusi itu tak bisa diperoleh dengan mudah, Bambang yakin pemerinah mampu melakukannya secara konsisten agar kabut asap yang muncul setiap tahun bisa diminimalisir.

 

“Menurut hemat saya, dalam menyelesaikan karthula, Pemerintah harus hadir memberikan pembinaan serta pendampingan ke masyarakat dengan sistem terpadu melibatkan lintas kementerian," kata Bambang saat Rapat Kerja dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

 

Langkah konkret dinilai bisa dilakukan pemerintah dengan mengubah pola tanam di daerah rawan kebakaran dengan memberikan bibit unggul, kapur dolomit, pupuk berkualitas, peralatan pertanian modern hingga teknologi pertanian secara terpadu supaya hasil panennya bisa optimal.

 

“Dengan demkian, masyarakat bisa memaksimalkan areal pertanian tanpa harus menebangi dan membakar pepohonan untuk membuka lahan. Tentu ini menjadi jalan tengah untuk menanggulangi karhutla," jelas politisi Partai NasDem ini.

 

Sehingga, tegas legislator dapil Kalimantan Tengah itu, peran Pemerintah hadir dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat. Seperti contoh dengan melarang membuka lahan pertanian dengan cara membakar tidak serta merta bisa mengubah kebiasaan yang sudah dijalankan masyarakat adat sejak lama.

 

“Sebaliknya, melarang tanpa menyodorkan solusi dan pendampingan, malah membuat masyarakat menjadi serampangan dalam membuka lahan dengan dibakar. Mereka menjadi tergesa-gesa dan berusaha secepat mungkin membakar kawasan semak belukar untuk ditanami. Akibatnya, banyak kejadian api terbawa angin dan menjalar ke areal hutan maupun perkebunan. Paling bijak adalah pemerintah melakukan pendampingan,” tutup Bambang. (hs/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...