Komisi VII Dukung Pengembangan Kilang RDMP Balikpapan

Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu Foto : Andri/mr
Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengatakan, akan mendukung penuh pengembangan Refinery Development Master Plan (RDMP) PT. Pertamina (Persero) dan optimalisasi kegiatan usaha gas bumi di Balikpapan, Kalimantan Timur. Tujuannya meningkatkan kapasitas kilang Refinery Unit (RU) V guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri.
Politisi Gerindra ini berharap, Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak hanya tersedia, tapi juga harus dipikirkan sumbernya di dalam negeri. Selain itu, pengembangan Kilang RDMP Balikpapan juga diharapkan dapat mengisi kebutuhan BBM berstandar euro 4. Karena, selain kapasitas produksi bertambah, kompleksitas produksi yang dihasilkan juga meningkat.
“Pemerintah Indonesia harus mulai mengantisipasi kebutuhan akan BBM dengan standar ini,” kata Gus Irawan saat meninjau Project RDMP PT Pertamina (Persero) dan Optimalisasi Kegiatan Usaha Gas Bumi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (6/9/2019).
Dalam kesempatan itu Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, saat ini pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jetty konstruksi dan flare. Demikian juga penyiapan lahan untuk utilitis sudah selesai. Sementara untuk unit proses sedang on progress, saat ini mencapai 80 persen.
“Dari sisi tenaga kerja, kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, mengadakan pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja lokal agar ketika pengerjaan konstruksi nanti, tenaga kerja lokal siap bersaing dengan tenaga kerja dari luar,” terang Ignatius Tallulembang.
Berbeda dengan proyek-proyek kilang lain, RDMP Balikpapan dikerjakan sendiri oleh Pertamina tanpa partner. Proyek kilang Balikpapan terdiri dari 2 tahap yang ditargetkan akan selesai pada Juni 2021. Tahap pertama selesai tahun 2019 dan tahap kedua pada 2021. Proyek ini diperkirakan membutuhkan dana Rp 62,1 triliun.
Project RDMP PT. Pertamina (Persero) Kilang Balikpapan yang kapasitas produksinya saat ini 260.000 barel per hari (bph), akan di tingkatkan menjadi 360.000 bph setelah dimodifikasi. Nantinya produk-produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang Balikpapan akan ditingkatkan hingga (memenuhi spesifikasi) Euro 5 dari sebelumnya Euro 2. (man/es)