Komisi IV Dorong BULOG Segera Impor Bawang Putih

23-05-2019 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan Foto : Kresno/mr

 

Komisi IV DPR RI mendorong realisasi penugasan impor bawang putih oleh Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) yang hingga kini belum turun dari Menteri Perdagangan. Dengan menjadikan BULOG sebagai operator, diharapkan ketersediaan bawang putih akan terus terjaga. Karena BULOG bertugas untuk menjaga ketersediaan barang dan kestabilan harga.

 

“Naiknya harga ini karena stok barang hingga kini belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu kami akan meminta Menteri Perdagangan segera memberikan rekomendasi, sehingga BULOG bisa segera menjalankan tugasnya,” tegas Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan usai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik ke Bulog Divre Jatim di Surabaya, Selasa (21/5/2019).

 

Sampai saat ini harga bawang putih di pasaran masih belum stabil. Harga awal Ramadan ini, di pasaran mencapai Rp 100 ribu per kilogram. Walau kini harga di pasaran sudah mulai turun yakni Rp 20 ribu per kilogram, namun kenaikan harga tetap harus diantisipasi.

 

Untuk itu Daniel meminta kepada Pemerintah yang memegang kebijakan impor bawang putih untuk tidak saling menghadang rekomendasi impor oleh BULOG. Karena menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pengaruhnya kepada masyarakat akan menjadi sulit, dan harga bawang putih bisa kembali bergejolak, serta merugikan masyarakat.

 

Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum BULOG Bachtiar Utomo yang mendampingi Tim Kunspek Komisi IV DPR RI mengatakan, BULOG sebagai operator selalu siap menerima penugasan. “Kami tidak akan menulis surat lagi ke Pemerintah terkait pengajuan penugasan ini, dan hanya tinggal turunnya surat. Ketika hal itu turun, kami siap melaksanakan,” ujar Bachtiar.

 

Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk membuka impor bawang putih sebesar 100 ribu ton melalui Bulog berdasarkan rakor terbatas pada Senin (18/3/2019) yang dipimpin Menko Perekonomian Darmin Nasution. Rakor tersebut dilatar belakangi adanya kenaikan harga komoditas bawang putih di berbagai daerah, dan berkurangnya pasokan ke tingkat pedagang.

 

Bachtiar mengatakan memang selama ini 97 persen bawang putih harus impor. Hasil panen lokal hanya untuk dijadikan bibit-bibit untuk penanaman-penanaman berikutnya agar luas lahan tanam bisa bertambah. Itu dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan menuju Indonesia swasembada bawang putih beberapa tahun ke depan. “Itu memang tujuan kita. Jadi bawang putih lokal tidak dijual, tapi dijadikan bibit,” pungkasnya. (eno/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...