Kampus Diharapkan Beri Masukan Penyusunan RUU SPIP

04-03-2019 / SEKRETARIAT JENDERAL
Kepala Pusat Perancangan Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI Inosentius Samsul saat menjadi narasumber pada acara Simposium Desa yang bertajuk “Menggagas Pemerintah Desa Sebagai Penyelenggara Langsung Pelayanan Publik”. Foto: Surya/rni

 

Badan Keahlian DPR RI bekerjasama dengan Asosiasi Administrasi Negara (ASIAN) menyelenggarakan Simposium Desa yang bertajuk “Menggagas Pemerintah Desa Sebagai Penyelenggara Langsung Pelayanan Publik” di Universitas Tidar Magelang, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (01/3/2019). Simposium ini sekaligus bentuk implementasi dari kerja sama yang telah dibangun antara BK DPR RI dengan Universitas Tidar Magelang.

 

Kepala Pusat Perancangan Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI Inosentius Samsul yang bertindak sebagai narasumber dalam simposium tersebut mengungkapkan simposium ini sekaligus serap masukan terhadap RUU tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), yang telah masuk daftar Prolegnas tahun 2015-2019. Dan saat ini BKD masih dalam proses penyusunan Naskah Akademik (NA). Dalam proses penyusunan NA ini, masyarakat bisa berperan aktif dalam menyampaikan gagasan dan aspirasinya. 

 

Menurut Sensi, sapaan akrab Inosentius, BK DPR RI berkomitmen menyusun NA dengan menggunakan prinsip yang partisipatif, transparan, akuntabel, profesional, berintegritas, efisien dan efektif. "Hal itu dilakukan melalui beberapa instrumen diantaranya adalah penyusunan database yang meliputi data kepakaran, ketokohan, lembaga kemasyarakatan umum atau yang terdaftar serta mitra strategis yang telah melakukan MoU dengan Badan Keahlian DPR RI,” terang Sensi. 

 

Terkait dengan tema simposium tersebut, Sensi mengungkapkan sejumlah paparan yang salah satunya terkait asas asas manajemen seperti controling yang perlu ditekankan dalam sebuah regulasi sebagaimana ilmu administrasi.  Ilmu administrasi menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan disusun perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penganggaran (budgeting), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controling).

 

Sementara controling adalah upaya untuk memastikan bahwa semua kegiatan manajemen diselenggarakan sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan, sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. “Controling berupa kegiatan supervisi, monitoring, pengendalian mutu, pengawasan, evaluasi formatif, dan evaluasi sumatif," ungkap Sensi.

 

Karena itulah, ilmu administrasi bisa menjadi acuan dalam menyusun sebuah regulasi yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terlebih dalam penyusunan RUU perlu mendapatkan masukan dari banyak pihak agar filterisasi intelektual membuat RUU yang dihasilkan menjadi berkualitas. 

 

“Dalam rangka itulah, BK selalu mengadakan kegiatan di kampus seperti simposium ini, karena kita memang sudah menandatangini MoU. Di sini kita mempersentasikan RUU SPIP. Karena (SDM) di DPR itu sangat terbatas, kita tidak punya ahli dalam berbagai RUU. Kita butuh dukungan dari akademisi yang secara langsung membantu kita merumuskan naskah akademik," tutup Sensi. (soe/sf)

BERITA TERKAIT
Pesan Sekjen di Upacara HUT ke-80 RI: ASN Parlemen Harus Gotong-Royong, Hapus Mentalitas Silo Antar-unit
17-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menegaskan, peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) ke-80 Republik Indonesia...
Suprihartini: Media Sosial, Kanal Utama Bangun Persepsi Publik Jaga Citra DPR
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dalam mendukung dan mewujudkannya komunikasi terintegrasi dengan satu narasi Sekretariat Jenderal DPR RI , Biro Pemberitaan Parlemen...
CPNS Setjen DPR RI Harus Jadi Agitator Informasi Publik Kinerja Dewan
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta –Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar menilai peningkatan keterampilan digital para pegawai, khususnya CPNS, menjadi penting, sehingga...
“Satu Narasi, Multi-Kanal” Platform Komunikasi Politik DPR Sampaikan Kinerja ke Publik
13-08-2025 / SEKRETARIAT JENDERAL
PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jendral DPR RI, Indra Iskandar, mendorong pentingnya penerapan strategi “Satu Narasi, Multi Kanal” dalam komunikasi politik...