Komisi IV Pantau Kinerja Bulog Sumsel Salurkan BPNT

29-11-2018 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna saat meninjauPerum Bulog di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Sumsel.Foto :Arief/rni

 

Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan program Kementerian Sosial yang anggarannya bersumber dari anggaran program beras beras sejahtera (rastra). Untuk melihat efektifitas program BPNT dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan sosial pada rumah tangga sasaran (RTS), Komisi IV DPR RI memantau kinerja Perum Bulog Provinsi Sumatera Selatan dalam menyalurkan BPNT.

 

“Setiap rumah tangga sasaran mendapatkan 15 kg beras dan masyarakat keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan bantuan setiap bulannya sebesar Rp 110.000 yang dapat ditebus dengan membeli beras dan telur,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Oo Sutisna usai mengikuti dialog antara Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI dengan Perum Bulog di Gudang Bulog Sukamaju Palembang, Sumsel, Rabu (28/11/2018).

 

Legislator Partai Gerindra itu menambahkan, dari hasil pantauan, kondisi beras masih di Perum Bulog Sumsel dalam kualitas baik. Sebelum kualitas beras mengalami penurunan, Tim Kunspek Komisi IV DPR RI meminta pihak Perum Bulog untuk dapat segera menyalurkan ribuan ton beras ke pengecer yang ditugaskan untuk penyaluran program BPNT.

 

“BPNT merupakan barang baru dan untuk penyerapannya Bulog beserta kepala desa diminta proaktif menyalurkan ke masyarakat, tinggal mekanismenya antar departemen berunding. Saya kira ini sudah layak dipercaya. Bulog yang dulu dan yang sekarang lebih bagus,” kata Oo Sutisna.

 

Oo Sutisna menambahkan, regulasi Bulog dibuat oleh pemerintah bersama DPR RI untuk perlindungan pemberdayaan petani. “Peranan Bulog ini bukan hanya untuk menyalurkan rastra saja, namun juga ada kewajiban untuk menyerap gabah petani ketika panen raya. Kalau tidak ada penyaluran maka akan dikemanakan beras ini,” katanya seolah bertanya.

 

Saat melakukan peninjauan ke Gudang Bulog Sukamaju Palembang terlihat ada 35 ribu ton stok beras masih menumpuk di gudang milik Bulog. “Ketersediaan pangan beras menjelang Tahun Baru dan Natal mencukupi. Alhamdulillah surplus, artinya tidak ada masalah,” tutup legislator dapil Jawa Barat itu. (afr/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...