Warga Terdampak Gempa Lombok Butuh Program “Trauma Healing”

20-09-2018 / KOMISI IV
Anggota Ketua Komisi IV DPR RI Ono Surono bersama Tim meninjau aliran irigasi yang terputus, di Kapu Jenggala Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB.Foto :Andri/Rni

 

 

Anggota Ketua Komisi IV DPR RI Ono Surono mengatakan, selain bantuan makanan dan fisik lainnya, yang sangat dibutuhkan warga terdampak gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat adalah trauma healing, karena warga sudah tidak ada yang berani tidur di rumah, mereka trauma melihat dalam rumahnya. Bahkan untuk makan saja, mereka ada yang tidak sanggup karena kondisi trauma psikologis.

 

“Harus ada trauma healing, bisa dalam bentuk pendidikan atau dengan membuat sarana-sarana community shelter dimana warga bisa berkumpul,” ujar Ono usai mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI meninjau aliran irigasi yang terputus, di Kapu Jenggala Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Rabu (19/9/2018). Kunspek dipimpin Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo.

 

Ono juga mengingatkan bahwa program trauma healing yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga non-pemerintah harus memperhatikan budaya lokal masyarakat NTB. Hal itu bertujuan agar program yang diterapkan tidak menimbulkan benturan sosial di tengah masyarakat.

 

“Jadi dari sisi spiritual ini juga harus dilihat betul-betul. Mayoritas di sana muslim, artinya kita harus menghargai hal itu. Jangan sampai ada clash dan konten-konten berlawanan yang diselipkan dalam trauma healing, itu tidak boleh,” jelas politisi F-PDI Perjuangan DPR RI ini.

 

Ia juga mengapresiasi bantuan yang datang dari masyarakat, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah, kepada warga terdampak gempa Lombok. Ono berharap, pengelolaan bantuan dapat dilakukan secara maksimal agar distribusi bantuan bisa cepat, tanggap, dan tepat sasaran. Hal ini penting agar tidak terjadinya ketimpangan dalam distribusi bantuan.

 

“Di sisi lain, pemerintah juga perlu memikirkan pembenahan sejumlah infrastruktur yang terdampak seperti aliran irigasi pertanian, sekolah, layanan fasilitas kesehatan, maupun masjid dan mushala,” tutup politisi daerah pemilihan Jawa Barat VIII itu. (man/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...