Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar foto : Arief/mr

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar akan terus mengupayakan agar DPR RI akan lebih baik dan berwibawa. Bukan hanya substansi, tapi dari juga dari sisi teknis. Pihaknya akan memperindah lingkungan di Kompleks Parlemen, salah satunya akan membongkar papan nama Gedung DPR RI yang menghalangi keindahan lembaga perwakilan rakyat itu.

“Gedung DPR/MPR adalah salah satu yang kompleks rancangan Bung Karno yang didukung arsitek dan pemikir yang handal. Salah satu yang akan kami robohkan adalah tulisan papan nama DPR, dan akan dikembalikan pada  arsitektur awal,” ungkap Indra dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (02/8/2018).

Ia meminta dukungan para wartawan untuk mengupayakan lembaga DPR RI lebih berwibawa. Termasuk pengamanan gedung wakil rakyat, meski ada pihak-pihak yang mengkritik terlalu ketat. Selain itu, penataan di depan Media Center DPR RI yang terlihat kurang rapi, karena menjadi tempat nongkrong.

“Itu adalah PR-PR kecil kami yang pasti ke depan akan kami fasilitasi. Seperti teman-teman yang suka merokok, akan dikanalisasi supaya teman yang ngerokok punya hak asasi supaya hidup sehat,” jelasnya.

Menanggapi pertanyaan pers mengenai Lomba Kritik Terbaik DPR yang pengiriman karyanya ditutup pada 15 Agustus 2018, Indra menjelaskan bahwa karya yang sudah dikirimkan sudah difinalkan. Tapi akan diumumkan oleh Ketua DPR RI saat ulang tahun DPR RI pada 29 Agustus 2018 mendatang. Selain Lomba Kritik, juga akan diumumkan lima pemenang essai Parlemen Remaja, yang berisi kritik remaja dari seluruh Indonesia.

Ditambahkan Indra, Lomba Kritik akan dibuka terus tanpa perlombaan, dan akan di-launching pada 29 Agustus esok, dengan membuka satu aplikasi yang disebut DPR Now. DPR Now merupakan aplikasi yang nantinya akan membuka semua kritik dan selalu akan diterima. (mp/sf)