Komisi VII Dorong Kemenristekdikti Tambah Besaran Beasiswa Bidikmisi

23-07-2018 / KOMISI VII

Komisi VII DPR RI mendorong Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk menambah besaran yang diberikan kepada penerima beasiswa Bidikmisi. Terutama untuk wilayah perbatasan yang pergulatan mahasiswa sangat berbeda sekali dengan yang berada di Pulau Jawa.

 

“Penambahan kepada mahasiswa yang berada di wilayah sulit, akan sangat membantu sekali. Dan kalaupun ditambahkan semua termasuk Jawa juga, tidak masalah. Karena ini kan untuk anak-anak Indonesia juga secara keseluruhan,” ungkap Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends usai rapat kerja dengan Menristekdikti beserta Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018).

 

Mercy memaparkan selama ini mahasiswa menerima beasiswa Bidikmisi sebesar Rp6 juta yang terdiri dari  Rp2,4 juta untuk pembayaran uang semester, sementara Rp3,6 juta dibagi setiap bulannya menjadi Rp600 ribu rupiah per bulan diperuntukkan sebagai uang fotocopy, pembelian buku dan lain-lain.

 

Setiap tahunnya kurang lebih sekitar 60 ribu seluruh mahasiswa di Indonesia menerima beasiswa bidikmisi. Yang menjadi misi daripada beasiswa ini adalah untuk keluarga-keluarga tidak mampu, tetapi yang anak-anaknya berprestasi dan faktor ekonomilah yang menjadi kendala untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

Politisi PDI-Perjuangan itu mengungkapkan bahwasanya ia terus melakukan cutting issue dengan Komisi X DPR RI yang concern pada urusan pendidikan. Tetapi karena beasiswa Bidikmisi juga menjadi urusan pengembangan ristekdikti, sehingga pihaknya juga mengarahkan untuk perkuatan anggaran beasiswa Bidikmisi.

 

“Mudah-mudahan bila beasiswa Bidikmisi ini dapat ditingkatkan lagi agar banyak perguruan tinggi tersebar dan mahasiswa dari pelosok negeri ini juga bisa mendapatkan pengetahuan lebih banyak lagi,” pungkas politisi  dapil Maluku ini.

 

Dalam kesempatan yang sama, Komisi VII DPR RI juga mengapresiasi Menristekdikti dan Kepala LPNK atas pencapaian kinerja keuangan tahun 2017 yang memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI. Komisi VII DPR RI juga mendesak Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) untuk meningkatkan kinerja keuangan dari opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) tahun 2017 menjadi WTP pada tahun 2018. (es/sf)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...