Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meninjau pembangunan revitalisasi Danau Tondano foto : Runi/mr

Anggota Komisi V DPR RI Henky Kurniadi menilai, posisi Danau Tondano menjadi embrio dari penyebab banjir di Kota Manado, Sulawesi Utara. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya penanggulangan, yakni dengan revitalisasi dan pembangunan tanggul Danau Tondano.

“Saya berharap dengan pembangunan tanggul menjadi lebih tinggi ini bisa mengurangi debit air yang turun, sehinnga bisa mengurangi banjir di Kota Manado,” harapnya di sela-sela Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI meninjau pembangunan revitalisasi Danau Tondano, di Manado, Sulut, Rabu (11/7/2018).

Henky menjelaskan, dari hasil meninjau kondisi Danau Tondano, masih adanya pendangkalan yang disebabkan adanya tumbuhan eceng gondok. Dengan adanya pendangkalan tersebut, banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan untuk mengambil tanah-tanah di kawasan tersebut.

“Oleh karena itu, perlu adanya suatu garis batas yang jelas, agar tidak menyebabkan semakin menyempitnya danau ini. Yang ditakutkan akan berbahaya dan menjadi masalah yang besar,” khawatir politisi PDI-Perjuangan itu.

Henky pun mengingatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk tidak menerbitkan sertifikat di kawasan Danau Tondano, yang merupakan tanah negara. Hal ini sangat penting untuk kehormatan Danau Tondano sendiri yang merupakan kawasan ekologi, bukan hanya untuk masyarakat Sulut, tetapi juga untuk dunia internasional.

“Seperti kita ketahui, World Bank juga meninjau ke sini untuk melihat keindahannya. Jangan sampai ekologi Danau Tondano yang luar biasa keindahan dan kecantikannya ini rusak, gara-gara semakin banyak warga sekitar yang menguruk tanah di wilayah sekitar sini,” harap politisi dapil Jatim itu. (rni/sf)