Posko DPR Peduli Survey Enam Titik Pengungsi
Wakil Ketua Tim Posko DPR Peduli Achmad Djuned mengadakan kunjungan survey enam titik tempatpengungsian korban merapi.
Tim mengunjungi beberapa titik pengungsian diantaranya yaitu, Posko Gunung Pring, Jl KM Santri Muntilan, Yogyakarta, kemudian Pos Dukuh DK Sikepan, Posko Sehat Muskip, Posko Lapangan tembak Barak Militer Akmil Ngadirejo.
Saat kunjungan ke beberapa Posko, tim menemukan mayoritas pengungsi membutuhkan bantuan seperti gula, teh, kopi selimut, keperluan pakaian dalam wanita, lauk pauk, minyak tanah dan bumbuh dapur.
“Untuk 1 harinya kita membutuhkan sekitar 7.5 kuintal untuk memenuhi kebutuhan 2106 pengungsi, dan 185 balita, kita juga membutuhkan susu anak-anak dan keperluan bayi seperti popok, perlak dan sebagainya,”kata salah seorang pengurus logistic di Posko Lapangan tembak Barak militer Ngadirejo, Bambang Prabowo.
Selain itu, Bambang menambahkan, para pengungsi juga membutuhkan obat-obatan ringan berupa vitamin C maupun jarik untuk para pengungsi.
Sementara Menurut Jakarta Rescue perwakilan Progo, Abun mengatakan, untuk posko desa tegal rejo sumbangan sudah menumpuk dan melebihi perkiraan semula. “sebaiknya bantuan berupa uang tunai, karena disamping status merapi masih belum jelas waktunya sampai kapan, juga memudahkan pengurus untuk membiayai keperluan pengungsi,”paparnya.
Ketua RT 27 progo, Marsono mengatakan, pengungsi membutuhkan beberapa keperluan diantaranya alat tulis untuk anak-anak, sabun cuci, sikat gigi dan odol, sabun mandi dan obat-obatan ringan. “logistic aman yang kita harapkan adalah para pengungsi dapat nyaman di lokasi yang disediakan,”katanya.
Selain yang disebutkan diatas, tim juga mengunjungi wilayah Klaten diantaranya Posko Karang duren, dan Dislatpur Rindam IV Klaten. Untuk pengungsi di karang duren terdapat 908 orang, sementara di Dislatpur terdapat 6899 pengungsi dari 13 desa di sekitar Klaten.
Menurut Letnan Agus, Barak dan sanitasi di Dislatpur cukup memadai untuk menampung para pengungsi. Selain itu, terangnya, berkat partisipasi masyarakat yang memberikan bantuan maka kebutuhan logistic cukup memadai. “Kita juga memberikan hiburan kepada anak-anak guna mengurangi gangguan psikologis di tempat pengungsian,”katanya, (si. foto : iwan armanias