KOMISI VII TANYAKAN JANGKAUAN DISTRIBUSI PERTAMAX DI WILAYAH JAMBI
Komisi VII DPR RI menanyakan sejauh mana pendistribusian Pertamax dapat menjangkau kabupaten-kabupaten yang berada di Provinsi Jambi. Hal ini ditanyakan karena pertumbuhan Pertamax tahun 2010 di wilayah ini naik 177 persen.
Pertanyaan ini diajukan anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar Asyadjuliandi Rachman pada saat Komisi VII melakukan kunjungan kerja Ke Provinsi Jambi, Senin (1/11) .
Dihadapan jajaran BP, Migas dan PT Pertamina EP Jambi,, Asya mengatakan, angka kenaikan ini sangat menggembirakan ditengah-tengah rencana Pemerintah untuk mengurangi subsidi premium.
Angka ini sangat fantastis, karena banyak orang yang masih sangat tergantung pada bahan bakar premium. Dalam hal ini, kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahan bakar non bersubsidi yang bersih lingkungan patut diberikan apresiasi.
Komisi VII berharap, dengan banyaknya permintaan bahan bakar Pertamax, Pertamina dapat mendistribusikan sampai ke seluruh kabupaten-kabupaten yang ada di provinsi ini. Jangan sampai keinginan masyarakat besar untuk membeli pertamax, tapi tidak didukung kesiapan Pertamina untuk menyediakan bahan bakar tersebut.
Menanggapi hal itu, Direktur Pengembangan Pertamina Zailani mengakui pertamax memang belum mencapai seluruh kabupaten yang berada di Provinsi Jambi. Hal ini disebabkan terbatasnya tangki yang ada di kabupaten tersebut.
Menurut Zailani, tangki-tangki yang ada di SPBU-SPBU itu masih terbatas hanya untuk tangki premium dan solar. Namun, Pertamina sudah merencanakan akan menambah tangki-tangki untuk pertamax. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami sudah dapat mendistribusikan pertamax ke seluruh kabupaten di Jambi,” katanya.
Zailani menambahkan, untuk bahan bakar premium, Jambi over sebesar 10 persen dan solar sebesar 16 persen. Hal ini disebabkan lebih banyak didominasi kendaraan roda dua dibandingkan dengan kendaraan roda empat.
Sementara, jika pertumbuhan pertamax naik hingga 177 persen, disebabkan jika pengiriman premium terlambat dan dalam SPBU tersebut hanya ada pertamax, masyarakat akhirnya terbiasa mengisi kendaraannya dengan pertamax. Jika premium telah tersedia kembali, maka mereka kembali menggunakan premium. Karena sebetulnya pertamax dicampur dengan premium tidak apa-apa.
Untuk Provinsi Jambi, stok penyediaan bahan bakar hanya cukup untuk kurang lebih 11 hari. Kendala yang dihadapi depot Jambi diantaranya panjangnya alur masuk dari muara yang berjarak 92 mil dengan waktu tempuh kurang lebih 48 jam. (tt)