Komisi IV Apresiasi Ekspor Pisang oleh Kementan

08-05-2018 / KOMISI IV

 
komoditas pisang di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, menjadi komoditas unggulan dan siap masuk pasar lokal maupun ekspor. foto:eka|DN

 

 

Komisi IV DPR RI mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) atas program hortikultura pada komoditas pisang di Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara. Pasalnya berbagai jenis pisang dapat tumbuh subur di Halbar. Bahkan, Kementan telah mengekspor pisang mencapai 18 ton pada tahun 2017 lalu.

 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Michael Wattimena menjelaskan, jenis pisang yang dapat tumbuh subur dan dominan di Halbar adalah jenis mulu bebe, pisang raja, pisang tanduk, dan pisang sepatu. Ia berharap, pisang mulu bebe dapat menjadi komoditas unggulan dan siap masuk pasar lokal maupun ekspor.

 

"Saya apresiasi kinerja Menteri Pertanian yang telah berhasil ekspor pisang 18 ribu ton dan tidak ada impor. Kita terus mendorong agar pisang terus dikembangkan di sini,” kata Michael saat Deklarasi Petani Sebagai Profesi Unggulan dan Kampanye Kedaulatan Pangan Lokal, di Jailolo, Halbar, Maluku Utara, baru-baru ini. Acara ini menjadi salah agenda Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI ke Maluku Utara.

 

Selain pisang, politisi Partai Demokrat itu menuturkan, Kementan juga mengembangkan komoditas hortikultura seperti jeruk siem dan durian. “Tujuannya agar petani di Maluku, Maluku Utara, dan wilayah timur lainnya harus lebih sejahtera,” kata Michael.

 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan secara nasional pada 2017 luas pisang mencapai 90 ribu hektar dan produksinya 7,1 juta ton. Ia memastikan, Indonesia mampu ekspor pisang dan tidak ada impor pisang.

 

“Pada 2017 telah ekspor 18 ribu ton senilai Rp120 miliar ke Tiongkok, Malaysia, Jepang, Korea,  Singapura, Emirat Arab, Oman dan lainnya. Di 2018 ini diharapkan ekspornya naik lagi,” tuturnya.

 

Suwandi menegaskan program tersebut sesuai arahan Mentan Andi Amran Sulaiman. Oleh karena itu komoditas pertanian yang dihasilkan petani harus berdaya saing, menghasilkan devisa dan mensejahterakan petani.

 

“Selain pisang di Halbar, juga telah dikembangkan Jeruk Siem di Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula dan Halmahera Tengah. Juga Mangga di Tidore Kepulauan dan Durian di Morotai,” jelasnya. (hr/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...