Komisi IX Desak Kemenkes Jamin Ketersediaan Obat Program JKN

29-03-2018 / KOMISI IX
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay (F-PAN)/Foto:Jayadi/Iw

 

Program Jaminan Kesehatan Nasional sejak 2014 sampai sekarang, masih mengalami berbagai persoalan dalam pelaksanaannya. Satu di antara yang paling krusial adalah ketersediaan obat yang sering kali terbatas.

 

Dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan dan Dirut BPJS Kesehatan, Wakil Ketua Komisi IX Saleh Partaonan Daulay mendesak Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk melaksanakan rekomendasi Panja Peredaran Obat dan Vaksin Komisi IX DPR RI secara keseluruhan. 

 

“Terutama pemberlakuan sistem informasi pengadaan obat melalui e-catalogue dengan pemenang lelang lebih dari satu atau multi-winner policy guna memberikan kepastian ketersediaan obat dalam program JKN,” papar Saleh saat memimpin Raker di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3/2018). 

 

Saleh menjelaskan, pengadaan obat bagi pasien peserta JKN diatur dalam formularium nasional (Fornas), namun tidak semua jenis obat masuk dalam daftar Fornas tersebut. Jenis obat yang sering langka pun adalah obat untuk penyakit kanker dan rematoid artritis. 

 

Selain itu, persoalan kesulitan akses terhadap obat-obatan ini juga disebabkan oleh ketidakteraturan administrasi rumah sakit. Rumah sakit sering melakukan pemesanan obat pada triwulan kedua dan ketiga, sehingga pada waktu tersebut terjadi lonjakan pemesanan obat. 

 

Keterlambatan pembayaran obat oleh rumah sakit pun menjadi penyebab kelangkaan obat bagi peserta JKN, keterlambatan tersebut menjadikan rumah sakit masuk daftar hitam para distributor obat. 

 

Hal lain yang menyebabkan kelangkaan obat untuk peserta JKN adalah integritas pihak yang berperan dalam pengadaan obat. Adanya tindakan korupsi dalam proses pengadaan obat disinyalir berpengaruh besar terhadap aksesibilatas obat-obatan untuk pasien peserta JKN. (eko/sf)

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...