Proyek Infrastruktur Tidak Berdampak pada Pertumbuhan

29-03-2018 / KOMISI V
Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo Soekartono. Foto: Jaka/jk

 

 

Empat tahun selama Presiden Joko Widodo memerintah, proyek infrastruktur yang telah dibangun ternyata tidak berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional. Ratusan proyek infrastruktur tak memiliki asas manfaat.

 

Demikian penegasan Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono kepada Parlementaria saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/3/2018). Infrastruktur yang tak berdampak pada pertumbuhan itu terlihat dari perbandingan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di Kawasan ASEAN.

 

Diungkap Bambang, kini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di peringkat 6 ASEAN. Pada mas pemerintahan sebelumnya, Indonesia berada di peringkat tertinggi. Bambang menyampaikan data pertumbuhan ekonomi terkini di Kawasan ASEAN. Laos menempati puncak pertumbuhan tertinggi dengan 7,40 persen. disusul Myanmar (7,3%), Kamboja (7,20 persen), Filipina (6,90 persen), Vietnam (6,20 persen), dan Indonesia (5,02 persen). Sementara di Asia, Indonesia menempati urutan ke-14.

 

“Selama empat tahun Presiden Jokowi memerintah, lebih Rp1.500 triliun yang digunakan untuk membangun infrastruktur. Rata-rata setiap tahun menghabiskan Rp300-400 triliun. Ternyata, semuanya tidak membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Pertumbuhan ekonomi cenderung stagnan. Padahal, masa pemerintahan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi kita tertinggi di ASEAN. Sekarang malah menjadi nomor 6,” ungkap politisi Partai Gerindra ini.

 

Ditegaskan Bambang, apa yang disampaikannya ini merupakan kritik tajam terhadap pemerintah dan siap mempertanggungjawabkannya. Bahkan, ia mengaku berani beradu argumen dengan pemerintah seputar pembangunan infrastruktur yang dibangun Presiden Joko Widodo. Idealnya, setiap pembangunan infrastruktur berdampak signifikan pada pertumbuhan.

 

“Setiap pembangunan infrastruktur satu step, bisa menumbuhkan ekonomi satu step. Begitu seterusnya. Bahkan, kalau bisa dua sampai tiga step menumbuhkan ekonomi. Harus ada multiplier effect yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya. (mh/sf)

BERITA TERKAIT
​Lasarus Pertanyakan Roadmap Koperasi Merah Putih, Ingatkan Peran Desa sebagai Subjek
19-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta- Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menegaskan perlunya pemerintah menyusun peta jalan (roadmap) yang jelas dalam pelaksanaan program...
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...