Penurunan Kadar Oksigen di Laut Ganggu Ekosistem

10-01-2018 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI, Karsiyah (F-PPP)/Foto:Runi/Iw

 

Hasil penelitian para ilmuwan tentang dampak perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi pada saat ini, diketahui bahwa akibat perubahan iklim itu telah menyebabkan menurunnya jumlah kadar oksigen di lautan.

 

Berdasarkan informasi yang berkembang, telah terjadi peningkatan sampai empat kali lipat jumlah wilayah yang minim oksigennya dilautan terbuka. Hal tersebut tentu berpotensi mengancam bagi kehidupan ekosistem yang ada di laut.

 

Menanggapi persoalan itu, Anggota Komisi IV DPR RI Kasriyah menyampaikan bahwa menurut keterangan para ahli, penurunan jumlah kadar oksigen di laut akan berakibat terganggunya ekosistem dan rantai makanan yang ada dilaut, karena banyak biota laut membutuhkan jumlah oksigen yang cukup bagi kehidupannya.

 

“Berdasarkan informasi yang saya terima dari berbagai sumber, kondisi tingkat oksigen yang rendah akan berpengaruh pada lambatnya pertumbuhan populasi ikan dan satwa laut, bahkan bisa membuat satwa itu mudah mati. Oleh karenanya, saya merasa sangat khawatir apabila wilayah yang seperti itu, kemudian semakin banyak ditemukan,” ucap Kasriyah dalam pembicaraan telpon dengan Parlementaria, Rabu (9/01/2018).

 

Politisi F-PPP itu menyatakan, jika kondisi tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka akan mengancam keberlangsungan hidup beragaman hayati laut yang ada. Selain akibat perubahan iklim yang ekstrem dan pemanasan global, kerusakan lingkungan juga dipicu oleh aktivitas manusia yang kadang berlaku ceroboh, seperti membuang limbah pabrik atau hasil penyulingan minyak tanpa mempedulikan aturan yang berlaku.

 

“Apabila limbah penyulingan minyak dibuang tanpa mengindahkan ketentuan dan regulasi yang berlaku, maka sudah pasti akan terjadi kerusakan lingkungan di sana. Belum lagi akibat adanya penggundulan hutan oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab, hingga berpotensi menimbulkan terjadinya pemanasan global,” ujarnya.

 

Sebagai legislator yang berkaitan dengan masalah lingkungan hutan dan laut, Kasriyah tidak henti-hentinya menghimbau kepada seluruh stakeholder dan pemangku jabatan terkait, agar terus bersama-sama menjaga lingkungan alam, demi terpeliharanya ketenteraman hidup bagi seluruh manusia.

 

“Komisi IV DPR akan selalu berpartisipasi aktif dalam melakukan pengawasan. Memang regulasi yang ada, masih dirasa belum cukup efektif untuk mengatasi persoalan ini. Oleh karenanya perlu ditingkatkan kesadaran kepada semua pihak untuk dapat mengantisipasi terjadinya kerusakan pada lingkungan itu,” tutur politisi asal dapil Kaltim itu. (dep/sf)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...