Indonesia Kekurangan Penyuluh Pertanian

Tim Kunker Komisi IV DPR RI bersama para petani jagung di lahan pengembangan jagung hibrida di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, (Foto : Rizka/Andri).
Komisi IV DPR RI menemukan masih kurangnya tenaga penyuluh pertanian di Provinsi Jambi, padahal penyuluh pertanian merupakan salah satu ujung tombak pembangunan pertanian dan memiliki peran yang sangat strategis dalam mendampingi dan membantu petani.
"Tapi negara tidak menganggap kurangnya penyuluh ini penting. Kunjungan Komisi IV DPR ini membuktikan bahwa ternyata apa yang kami tangkap ini benar. Temuan ini akan dibawa ke dalam rapat kerja dengan pemerintah agar ada langkah penting untuk segera dilakukan seperti peraturan pemerintah untuk pengadaan penyuluh pertanian," ujar Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo usai berdialog dengan petani jagung di lahan pengembangan jagung hibrida di Kelurahan Tanjung, Kabupaten Muaro Jambi, Kamis (26/10/2017).
Tim menerima pengaduan dari perwakilan petani jagung yang mengadukan kurangnya bimbingan dari penyuluh yang memang masih mereka perlukan.
Lebih lanjut Edhy menjelaskan bahwa Indonesia sekarang kekurangan 43 ribu Penyuluh Pertanian, dan untuk Penyuluh Kehutanan memerlukan 5 ribuan orang. Sehingga bila dijumlahkan ada sekitar 50.000 tenaga kerja baru yang dibutuhkan. "Kenapa bisa bikin banyak Perpu ini itu, kok yang penyuluh tidak. Bagi kami sangat urgent, kalau tidak ada penyuluh ancamannya adalah ketahanan pangan kita terganggu, maka kami akan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan peraturannya." papar Edhy.
Pada kunjungan di lahan reklamasi gambut ini Tim Kunker Komisi IV mengapresiasi digunakannya bibit jagung karya anak bangsa yaitu Nakula Sadewa dan Bima 12 yang merupakan program Untuk Rakyat Indonesia (URI). (ran/sc)