Akses Puncak Mandeh Perlu Diperbaiki

28-02-2017 / KOMISI V

 

Sumatera Barat memiliki objek wisata yang cukup indah dan alami, salah satunya yakni Puncak Mandeh yang berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan. Oleh karenanya keberadaan infrastruktur yang memadai sangat diperlukan untuk menarik wisatawan.

 

Wakil Ketua Komisi V Sigit Sosiantomo pun dalam kunjungan kerja Komisi V meminta agar pembangunan infrastruktur dapat segera diselesaikan. Ketika dalam perjalanan menuju Puncak Mandeh ditemui ruas jalan yang rusak dan tanjakan yang cukup curam.

 

Ia pun baru mengetahui bahwa pemenang kontraktor dalam perbaikan jalan belum ditentukan karena ada sanggahan. "Ya kita naik dari Padang ke Mandeh jalan sudah mulai rusak. Kenapa tidak segera diperbaiki? Tadi disebabkan kontraktor belum ada karena ada sanggahan. Pemenangnya belum ditentukan," jelas Sigit kepada Parlementaria Selasa, (28/02/2017).

 

Untuk itu ia mengusulkan agar dapat dilakukan revisi regulasi, kalau perlu sanggahan dilakukan sekali saja. Bukan dilakukan tiga kali yang menyebabkan proses pembangunan terhambat. "Saya kira perlu ada revisi regulasi. Kalau perlu sanggahan sekali saja langsung ketemu pemenangnya. Nah saat ini sanggahan tiga kali," tutur Sigit.

 

Temuan ini akan dijadikan bahan masukan ketika rapat kerja dengan Menteri PUPR di masa sidang selanjutnya.  "Saya kira ini yang kami dapat dari kunker ini. Kami akan usulkan Menteri PUPR agar Keputusan Menteri yang mengatur soal sanggahan itu cukup sekali biar semuanya jalan," jelasnya.

 

Lalu Komisi V juga mendapatkan informasi dari BMKG bahwa wisata Puncak Mandeh adalah kawasan rawan bencana. Komisi V pun meminta hal ini dijadikan perhatian, khususnya perlu dukungan Pemda terkait dibangunnya kantor SAR di Puncak Mandeh tersebut.

 

"Ada lagi catatan dari BMKG dan Basarnas bahwa daerah ini potensi bencananya tinggi. Ini perlu dukungan pemda misalnnya kalau ingin dijadikan kantor SAR ada lokasi yang siap. SDMnya juga," terang Sigit.

 

Sebagaimana diketahui, Puncak Mandeh merupakan kawasan wisata yang terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan yang berbatasan langsung dengan Kota Padang. Kawasan ini memiliki luas 1800 ha dan melingkupi 7 kampung di 3 nagari yang dihuni 9.931 jiwa penduduk. (hs,mp)

BERITA TERKAIT
Biaya Transportasi Tinggi, Komisi V Dorong Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi
06-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya biaya transportasi yang dialami masyarakat...
Zero ODOL Berlaku 2027, Syafiuddin Minta Pemerintah Lakukan Sosialisasi Masif
05-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Syafiuddin, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan penerapan zero Over Dimension Over Loading...
Saadiah Tegaskan Pentingnya Ketahanan Air di Wilayah Kepulauan
04-08-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty melakukan kunjungan kerja ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Sabtu...
Jembatan Pulau Balang yang Akan Jadi Rest Area Harus Fokus Pada Keselamatan
30-07-2025 / KOMISI V
PARLEMENTARIA, IKN – Jembatan Pulau Balang di Penajam Paser Utara (PPU), yang menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kawasan...