INDONESIA-PERANCIS PUNYA PANDANGAN SAMA TERHADAP MASALAH INTERNASIONAL
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Hidayat Nur Wahid (F-PKS) menjelaskan bahwa Indonesia dan Perancis mempunyai pandangan yang sama terhadap permasalahan internasional. Hal itu diungkapnya saat BKSAP menerima kunjungan Senat dari sejumlah wilayah di Perancis diantaranya Catherine Procaccia Senat dari wilayah Val de Marne, Andre Dulait Senat daerah Deux Serves dan Jean Jacques Lozach Senat daerah Creuse, Kamis (15/4).
Dalam pertemuan itu Hidayat Nur Wahid didampingi Wakil Ketua BKSAP Nurhayati Assegaf (F-PD), Sidarto Danusubroto (F-PDI Perjuangan), Koordinator GKSB DPR RI-Perancis Fauzi Achmad (F-Hanura) dan Anggota Komisi VII Bobby Adhityo (F-PG).
“Indonesia menghargai dan menghormati sikap Perancis terhadap beberapa permasalahan internasional yang sejalan dengan Indonesia,” kata Hidayat.
Ia mencontohkan sikap Perancis yang menghendaki reformasi di Dewan Keamanan (DK) PBB. “DK PBB terkesan tidak partisipasif dan tidak demokrasi karena memiliki hak veto. Padahal dalam demokrasi tidak dikenal istilah hak veto,” ujarnya.
Lebih jauh Ketua BKSAP menyampaikan penghargaan sikap Perancis soal Timur Tengah yang mengharapkan agar Palestina merdeka dan berdaulat. “Indonesia berharap RI-Perancis dapat sejalan untuk menciptakan perdamaian dunia,” katanya.
Hal senada diungkap Nurhayati Assegaf yang mengharapkan komitmen Perancis untuk menciptakan keamanan dunia yang lebih baik. Ia juga menekankan kerjasama antar parlemen untuk mendukung pemerintah menjaga perdamaian dan menciptakan demokrasi berdasarkan kebijakan lokal.
Sementara itu Andre Dulait dalam pertemuan itu menjelaskan posisi Perancis yang sama dengan Indonesia dalam hal penyelesaian permasalahan Palestina. Catherine Procaccia dihadapan BKSAP DPR menjelaskan bahwa Indonesia dan Perancis mempunyai komitmen yang sama kuat dalam beberapa bidang, seperti pemberantasan teroris dan perhatian terhadap lingkungan.
Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama Senat Perancis ke Indonesia. “Upaya tersebut dilakukan dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-Perancis,” katanya. (bs)