Komisi VI Minta Pertamina Bangun Sistem Pipanisasi

22-12-2016 / KOMISI VI

Untuk Mendorong Efisiensi anggaran distribusi minyak Pertamina dan peningkatan pendapatan Perusahaan Gas Negara (PGN), Komisi VI DPR RI Meminta Pertamina untuk membangun sistem Pipanisasi, dan meminta PGN untuk melebarkan marketingnya ke jaringan konsumen retail.

 

Hal tersebut mengemuka saat Komisi VI DPR RI Melakukan peninjauan ke Terminal BBM Sei Siak Marketing Operation Region I PT.Pertamina, Pekanbaru, Provinsi Riau, Selasa (20/12/2016).

 

" Jaringan pipa ini bisa juga memakai katakan dengan yang ada disini seperti Chevron dan lain-lain.  jadi bisa bekerjasama, nah begitu juga dengan memanfaatkan pembangunan jalan tol, dimana ini juga bisa di integrasikan dalam pembangunan proses pemipaan,  karena bagaimanapun juga dengan begini efisiensi secara biaya akan semakin kecil," ungkap Eriko Sotarduga.

 

Eriko menerangkan, bahwa hal ini guna menyikapi proses distribusi minyak Pertamina yang masih menggunakan kapal-kapal tongkang, untuk itu, Komisi VI DPR RI Meminta Pertamina untuk memanfaatkan pembangunan  jaringan pipa.

 

Disini Eriko pun mengingatkan pertamina soal kecenderungan dimana produksi minyak juga cukup berlebih, sehingga OPEC mengadakan pertemuan untuk bagaimana mengurangi produksi minyak, dan Indonesia saat ini keluar untuk sementara waktu mengingat tidak memungkinkan untuk menurunkan produksi minyaknya yang ada. Terkait hal tersebut Eriko mengingatkan pertamina agar siap untuk melakukan efisiensi-efisiensi.

 

"Caranya seperti apa itu yang tadi kita beri masukan-masukan, Artinya bagaimana dari produksi atau katakan yang di market dari pertamina ini yang begitu beragam dikurangi menjadi sesedikit mungkin, kalau di negara-negara maju sudah hanya  2 jenis paling banyak seperti itu. Nah itu yang bisa dilakukan oleh pertamina sehingga proses distribusinya bisa menjadi lebih efisien," jelas Politisi PDI Perjuangan tersebut.

 

Ketua tim kunker Riau Wakil Ketua Komisi VI DPR Mohammad Hekal mengatakan, Kebutuhan BBM Pertamina Wilayah Sub Riau Mencukupi dan aman, terkecuali beberapa pulau terluar seperti pulau meranti dan pulau-pulau terluar lainnya yang belum terhubung. Menurutnya, Pertamina masih perlu beberapa depo-depo untuk melayani masyarakat walaupun tidak terlalu menguntungkan.

 

Dalam kesempatan ini, Mohammad Hekal pun menerangkan terkait menurunnya pendapatan Perusahaan Gas Negara (PGN), Hekal mendorong agar PGN merambah industri rumahan atau konsumen retail.

 

"PGN itu punya pipa-pipa besar disini, tapi mereka pada kondisi saat sekarang mengalami pendapatan yang menurun karena mereka klien nya semua industri besar kita dorong mereka siapnya memperbesar konsumen retail itu untuk rumah tangga, karena itu nanti pada saat ekonomi dunia naik turun yang akan stabil justru konsumen perumahan gitu kan," ujar Hekal.(ndy) foto : Nadya/mr.

 

BERITA TERKAIT
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...