Pemerintah Daerah Diminta Tangani Kasus Overkapasitas Lapas

01-11-2016 / KOMISI III

Ketua Tim Kunjungan Kerja (kunker) Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa meminta Pemerintah Daerah (Pemda) ikut berperan dalam menangani kasus overkapasitas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Desmond menilai, persoalan-persoalan terkait overkapasitas di Lapas tidak akan terselesaikan secara maksimal jika tidak ada keterlibatan Pemerintah Daerah di dalamnya.

 

“Pemda harus ikut berperan, karena kami melihat penghuni lapas yang ada di Kalteng ini mayoritas berasal dari masyarakat Kalteng itu sendiri. Pertanyaannya ada apa dengan Pemda?” ungkapnya usai meninjau Lapas Kelas II A Palangkaraya, Kalteng, Senin (31/10/2016).

 

Politisi asal F-Gerindra ini mengatakan penambahan Lapas baru yang direncanakn bukanlah solusi yang tepat untuk mengurangi overkapasitas. Namun, peran pemerintahlah yang dibutuhkan dalam membina masyarakat untuk mengurangi tindak kejahatan di Kalteng. 

 

 “Pembinaan yang kurang tepat oleh Pemda menjadi salah satu timbulnya penyakit di masyarakat yang menyebabkan terjadinya overkapsitas. Hal ini yang menjadi pertanyaan kami seperti apa peran Pemda, yaitu bupati, gubernur, dan walikota? Dan sejauh apa keterlibatan Pemda di dalamnya?” tanya politisi asal Banten itu.

 

Selain itu Desmond menambahkan, dalam undang-undang yang sedang digodok Komisi III bersama Pemerintah terkait permasalahan Overkapasitas tersebut, nantinya akan dirubah sistem penghukumannya. Perubahan tersebut berupa hukuman tambahan berbentuk kerja sosial. Oleh sebab itu dibutuhkan peran Pemda untuk memberikan bantuan dan melakukan penyuluhan.

 

“Dalam UU Hukum Pidana semua beban itu ada di Lapas. Ke depan, untuk mengurangi Overkapasitas, 50 sampai 70 persen pekerjaan Lapas dikembalikan tanggung jawabnya ke Pemda.  Karena hukuman tambahan berbentuk kerja sosial, maka Pemda yang harus bertanggung jawab,”  harapnya.

 

Senada dengan Desmond, Anggota Komisi III Rohani Vayat menegaskan harus ada trik untuk berkoordinasi dengan Pemda setempat untuk mengatasi persoalan overkapasitas Lapas ini. “Harus ada koordinasi dengan Pemda, terkait hasil kerja sosial karya warga binaan yang belum tersentuh. Mungkin Pemda bisa mengirimkan instruktur untuk melatih warga binaan, karena membangun kepribadian bangsa merupakan tanggung jawab Pemda,” tegasnya. (tra) Foto: Tiara/tt

BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...