Komisi IV Gelar FGD di Undip Himpun Masukan RUU Karantina
Dalam rangka menghimpun masukan terkait Rancangan Undang-undang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Komisi IV DPR RI menggelar focus group discussion (FGD) dengan pakar dan Civitas Akademica Universitas Diponegoro, di Gedung Widya Puraya, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Selasa (20/9/2016).
Tim Kunker Spesifik Komisi IV dipimpin Ketuanya, Edhy Prabowo (F-Gerindra) mengatakan, sebagai negara dengan potensi keanekaragaman hayati yang sangat kaya tentu harus mampu memiliki regulasi yang rinci sebagai modal penting bagi pembangunan nasional.
"Indonesia adalah negara nomor dua sesudah Brazil yang memiliki keanekaragaman hayati tebanyak di dunia, harus mampu memperbaiki regulasi terkait hal ini, yang mencakup pangan, pakan, dan energi sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup serta kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat," ungkap anggota DPR Dapil Sumsel I ini.
Dalam acara ini Undip diwakili para pakar sekaligus staf pengajar di Undip antara lain Didik Wisnu Widjajanto yang menyesalkan kurang tegasnya pemerintah dalam menerapkan kebijakan peraturan karantina, “Kita masih ketakutan untuk dibilang balas dendam dalam menerapkan peraturan kepada barang masuk dari negara lain. Nilai tawar kita sangat rendah, Negara lain bisa memasukkan beraneka komoditasnya sedangkan kita satupun tidak. Apalagi adanya wacana karantina berada di Cina, maupun negara lain, sebaiknya jangan, kita makin mudah diperdaya” ujar Didik.
Menanggapi hal ini anggota DPR Dapil Jateng I Fadholi mengatakan bahwa memang seharusnya tempat karantina didekatkan dengan calon konsumennya. “Misalnya sapi. Di mana ada pintu masuk sapi luar negeri diharapkan di situ ada karantina, dengan demikian karantina itu harus didekatkan dengan konsumen. Karantina di Jawa Tengah ini sangat tidak memadai, perlu kantor karantina dengan perlengkapan yang memadai karena Semarang ini menjadi bagian yang sangat penting dan strategis“ jelas politisi Nasdem ini. (ray) foto:ray/pemberitaan