Kaltara Perlu Tambah Pengamanan dan Anggaran

11-08-2016 / KOMISI IV

Provinsi Kalimantan Utara sangat memerlukan tambahan pengamanan dan anggaran, guna mengatasi berbagai kerawanan khususnya penyelundupan. Provinsi baru yang terdiri beberapa Kabupaten ini  berbatasan langsung baik darat mapun perairan dengan Malaysia dan Philipina yang  sangat rawan terhadap gangguan keamanan, penyelundupan , perdagangan ilegal, pencurian kayu  dan rawan masuknya narkoba. Bahkan banyak terjadi kasus trafficking (perdagangan manusia) serta ancaman terorisme seperti penculikan awak kapal WNI oleh Abu Sayyaf.

 

Demikian ditegaskan Ketua Tim Kunker Komisi IV DPR Herman Khaeron dan anggota Tim Luther Kombong usai melakukan kunker ke Nunukan dan Tarakan, Kaltara, Senin hingga Selasa (8-9/8). Karena itu, kata Herman,  seluruh masyarakat masyarakat di wilayah itu harus meningkatkan kewaspadaan.

 

Kuncinya kalau masyarakat sejahtera semua tercukupi oleh produksi pangan lokal dan pendapatan cukup untuk menghidupi keluarganya, keamanan akan terjamin. Untuk penyelundupan harus mengefektifkan semua aparat di perbatasan baik bea cukai, imigrasi maupun karantina.

 

“ Khusus berkaitan dengan revisi UU Karantina, DPR akan mengusulkan, nantinya karantina bisa ditempatkan di garis terdepan, sehingga bisa menyeleksi berbagai komoditas perdagangan yang masuk ke Indonesia,” tegasnya

 

Hal yang sama dikatakan, Luther Kombong bahwa Nunukan berbatasan langsung dengan Malaysia dan Philipina sehingga sangat rawan terjadinya penyelundupan. “ Karena itu saya berharap Bupati secara intensif meminta tambahan pengamanan dan dana dari pusat agar keamanan di daerah itu diperketat. Nunukan dengan Pulau Sebatik adalah salah pintu gerbang masuk ke Indonesia, kalau pengamanannya lemah maka akan berdampak pada keamanan secara keseluruhan wilayah NKRI,” kata Kombong yang dalam kunjungan ke Pulau Sebatik didampingi Bupati Nunukan Asmin Hafid Laura.

 

Politisi Gerindra ini menambahkan, penjajah Belanda dulu masuk ke Indonesia lewat Tarakan. Kasus-kasus penyelundupan yang sering terjadi akhir-akhir ini lewat Nunukan (Pulau Sebatik) dan Tarakan.

 

Selengkapnya Tim Kunker Komisi IV yang dipimpin Wakil Ketua Herman Khaeron adalah Wakil Ketua Komisi Siti Hediati Soeharto (FPG) didampingi Yadi Sri Mulyadi dan Made Urip (FPDIP), Saniatul Lativa (FPG), Luther Kombong dan Sjahrani Mataja (F.Gerindra), Vivi Sumanti Jayabaya (FPD), Jamaluddin (FPAN), Acep Adang Ruhiat, Taufiq Abdullah (FPKB), Andi Akmal Pasludin (FPKS) dan Kasriah (FPP). (mp) Foto: Mastur/od

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...