Perusahaan Langgar Aturan Harus Disanksi dan Dibina Secara Profesional
Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PAN Sungkono menilai, perusahaan penerbangan Lion Air sekarang ini hampir memosisikan dan menguasai seluruh jaringan . Kalau ini berkembang dan ada sesuatu hal yang tidak diinginkan, maka kita akan mengalami banyak kesulitan,
“Umpama Lion Air mengalami kegagalan manajemen, tidak ada perusahaan yang mampu mengcover masalah itu, maka kita harus hati-hati mengambil keputusan terkait maskapai penerbangan tersebut,” katanya saat berbincang di Gedung DPR, Rabu (25/5).
Harus diakui, lanjut politisi dari Dapil Jatim ini, masalah transportasi penerbangan kita masih jauh dari memuaskan sehingga dalam menyusun peraturan bagi masuknya investor perlu hati-hati. Di saat pemerintah berupaya menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri, jangan malah mereka menjadi penguasa.
Dari sisi armada,menurut Sungkono, Lion Air hampir mengalahkan Garuda. Karena itu, dia berharap Garuda juga melakukan pembenahan dalam pelayanan transpotasi udara tersebut. Sebagai perusahaan pemerintah, Garuda harus siap melayani seluruh masyarakat termasuk penerbangan perintis yang sebelumnya ditangani Merpati.
Dengan banyaknya penerbangan perintis maka akan sangat membantu pertubumbuhan ekonomi termasuk memajukan daerah tujuan wisata yang pada gilirannya akan meningkatkan devisa. Untuk itu pula, politisi PAN asal Sidoarjo ini mendesak dalam kasus Lion Air yang menurunkan penumpang asing di terminal domestic, jangan membuat isu negatif sebab masalahnya sensitif.
“Intinya kalau ada perusahaan melanggar harus diberi sanksi sesuai aturan yang ada. Beri sanksi namun jangan ditakut-takuti apalagi diberangus, berikan pembinaan yang professional,” ujarnya.
Satu lagi diingatkan, pemerintah jangan sepenuhnya melepas armada udara ke swasta. “Jangan sampai sekarang jadi harapan, besok jadi bencana. Negara punya kemampuan, swasta juga mendorong, sama-sama untuk kemajuan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas dia. (mp)/foto:andri/hr.