Mayoritas Pekerja Belum Terlatih dan Terdidik

29-04-2016 / KOMISI VI

Mayoritas pekerja Indonesia ternyata belum terdidik dan terlatih, sehingga menurunkan daya tawarnya di hadapan para pengusaha atau pemberi kerja. Pemerintah harus memberi perhatian atas kenyataan ini, terutama bagi pekerja Indonesia di luar negeri.

 

Demikian terungkap dalam diskusi Dialektika Demokrasi yang membincang soal buruh di Media Center DPR RI, Kamis (28/4). Diskusi ini sekaligus sebagai refleksi jelang hari buruh internasional pada awal Mei ini. Hadir sebagai pembicara Anggota Komisi VI Rieke Diah Pitaloka, Eko Darwanto (Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan), dan Siti Zuhro (pengamat politik LIPI).

 

Menurut Rieke, upah pekerja di Indonesia umumnya masih rendah dan bahkan belum menyentuh rasa keadilan. Selalu ada kesenjangan upah di lingkungan kerja yang dirasakan para pekerja. Yang paling ironis ketika para pekerja di BUMN ternyata tak kalah kecilnya dalam menrima upah seperti para pekerja di sektor swasta. “Mestinya BUMN harus menjadi garda terdepan dalam memperlakukan aturan ketenagakerjaan. Bahkan, pekerja outsourcing juga masih banyak di BUMN,” kata Anggota F-PDI Perjuangan ini.

 

Saat rapat dengan Kementerian Perindustrian, Rieke juga mengaku sudah menyerukan pemrintah agar melindungi para pekerja BUMN di sektor industri. Pada bagian lain, Rieke juga mengungkapkan, pada peringatan hari buruh, ada banyak isu yang akan disuarakan. Persoalan upah masih menjadi isu utama. Dahulu, di zaman Orde Lama, peringatan hari buruh diperingati oleh Bung Karno di istana. Kini, malah buruh yang mendatangi istana.

 

Sementara itu, Eko Darwanto mengatakan, masih ada disharmoni antara pekerja dan pengusaha. Disharmoni itu lagi-lagi soal upah. Hal ini diakui pula oleh pengamat politik Siti Zuhro. Ada pola relasi yang perlu dirubah antara pekerja dan pengusaha. Keduanya harus saling memberdayakan. Dan diakui, pemerintah jauh lebih dekat kepada pengusaha daripada kepada buruh. “Fairness mesti ditegakkan dalam pola relasi ini,” ucap wiwi-sapaan akrab Siti zuhro. (mh) foto: kresno/hr.

 

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...