Tanggap Bencana Perlu Diajarkan Sejak Usia Dini

26-04-2016 / KOMISI VIII

Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Lanian menjelaskan bahwa pembelajaran dan pemberdayaan anak sejak usia dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal membangun masyarakat sadar bencana.

 

“Pemahaman akan bencana pada anak sejak dini diperlukan, sehingga ketika terjadi bencana siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan dan panik karena telah memahami cara mengurangi risiko bencana dan diharapkan pengetahuan yang didapat ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana,” kata Samsu, saat mengunjungi SMK Laniang, di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (23/4/2016).

 

Samsu menambahkan pengetahuan bencana sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan awal pada mitigasi bencana, para siswa-siswi juga dapat menambah pengetahuannya dibidang bencana agar selalu siap dalam menghadapi bencana dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan saat evakuasi terjadi.

 

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan, kunjungannya untuk melihat program ekstrakulikuler yang ada di sekolah tersebut yang mengajarkan dan melatih simulasi bencana. “Palang Merah Remaja (PMR) di sini aktif dan tanggap terhadap bencana-bencana di sekitar,”tegasnya.

 

“SMK dan SMP Lanian turut peduli terhadap persoalan-persoalan sosial, termasuk banjir, kebakaran, siswa-siswa tanggap melakukan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Termasuk dalam setiap ekstrakulikuler disediakan kolam yang menjadi tempat untuk simulasi bencana,” tambahnya.

 

Sekedar informasi, baru-baru ini, Yayasan Pendidikan Lanian telah melakukan seminar Sekolah Anak dan Aman Bencana menuju sekolah garis depan. Seminar tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yambise, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nqasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja, sejumlah Bupati di Sulsel, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel Sidim Salam dan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Makassar Tenri A Pallaloserta Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar Ahmad Hidayat.

 

Adanya sekolah ramah anak dan aman bencana yang dipelopori oleh SMK Laniang Makassar merupakan acuan untuk memajukan pendidikan kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, hal ini sejalan dengan program pendidikan yang telah dicanangkan oleh pemerintah sulawesi selatan.

 

Bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja, dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Indonesia merupakan negeri dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana banir dan gempa bumi. Perlu dilakukan pembelajaran penanggulangan bencana melalui jalur pendidikan, terutama kepada anak sejak usia dini. Melalui strategi itu bisa menjadi langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana. (as), foto : agung/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...