Komisi IV DPR Sidak Perum Bulog Divre Sulselbar
Tim Kunjungan Kerja Spesifik RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam Komisi IV DPR RI dipimpin Herman Khaeron usai pertemuan dengan Civitas Akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) langsung melakukan sidak ke Perum Bulog Divre Sulselbar guna melihat ketersedian dan keterjangkauan pangan Nasional, Makassar, baru-baru ini.
Diketahui 1,6 juta ton dari 3,7 juta ton persediaan pangan nasional dikontribusi oleh para petani di Sulawesi Selatan. “Tentu ini menjadi sebuah prestasi bagi kami bahwa Bulog mampu memaksimalkan pengadaan dari dalam negeri yang dibeli dari petani kita,” papar politisi Demokrat ini.
Wakil Ketua Komisi IV ini memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang memberikan atensi yang cukup baik kepada Bulog dalam menjalankan tugasnya.
Herman juga menekankan agar Bulog tidak hanya menjaga kuantitas tetapi juga kualitas terutama untuk beras raskin. Mengingat peran Bulog saat ini cukup strategis tidak hanya sebagai stabilisator harga pangan tetapi juga buffer stock pangan nasional.
“Ada kenaikan sekitar Rp 200-Rp 300. Tetapi ini jangan dibiarkan karena akan menjadi liar dan menimbulkan spekulasi di masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, Bulog sangat rentan dengan politisasi yang berkaitan dengan kepentingan-kepentingan mafia panen. Begitu ada kenaikan yang melebihi batas referensi, Bulog bisa langsung melakukan operasi pasar dan kajian terhadap fenomena fluktuasi harga supaya Bulog bisa mempersiapkan diri ketika menghadapi fluktuasi.
Mudah-mudahan kesiapan yang ditunjukkan oleh Sulawesi Selatan juga ditunjukkan oleh Bulog di daerah lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan daerah surplus.
Tim kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI berjumlah 4 orang anggota, dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron didampingi I Made Urip dari F-PDIP, Muhammad Nasyit Umar dari F-PD, dan Andi Akmal Pasluddin dari F-PKS.(iw)/foto:iwan armanias/parle/iw.